GridKids.id - Sampai Selasa (24/3/2020), virus corona Covid-19 sudah menginfeksi 195 negara, termasuk Indonesia.
Hal ini menyebabkan masyarakat melakukan berbagai upaya untuk mencegah dan melawan virus ini.
Nah, ada informasi yang mengatakan kalau virus corona atau SARS-CoV-2 bisa mati di bawah sinar matahari.
Karenanya banyak orang yang sengaja berjemur di bawah sinar matahari untuk mencegah terjangkit Covid-19.
Hal ini mendapat sorotan bagi para ahli medis, salah satunya dokter ahli gizi dan magister filsafat, Dr dr Tan Shot Yen M Hum.
Ia membantah pemahaman kalau menjemur badan di bawah sinar matahari secara langsung bisa mematikan virus corona yang ada di dalam tubuh, ataupun yang sekadar menempel.
Menurut dokter Tan, ini adalah pemahaman yang harus diluruskan karena keliru.
“Berjemur badan atau menjemur atau kena matahari itu tidak sama dengan bayangan menggoreng virusnya,” kata Tan dalam Facebook Live-nya, Sabtu (21/3/2020).
Kekeliruan tersebut, katanya, bisa jadi berasal dari kebiasaan orang tua jaman dahulu yang menjemur perabot rumah tangga seperti kasur dan bantal di bawah sinar matahari dengan maksud mematikan kuman jahat yang menempel di perabot tersebut.
Diakui dokter Tan, memang ada kuman yang mati saat terpapar sinar ultraviolet dan direbus dengan suhu tinggi.
Akan tetapi, enggak benar kalau dengan berjemur di bawah sinar matahari, virus corona yang ada di dalam tubuh orang bisa mati.
"Tidak benar orang dengan berjemur di bawah sinar matahari dapat mematikan virusnya. Ultraviolet digunakan cara mematikan kuman itu masih dalam penelitian,” ujar dia.
"Berjemur badan (di bawah sinar matahari) itu tidak mematikan kuman yang ada di dalam tubuh atau yang menempel di tangan kita,” tuturnya.
Namun walaupun begitu, berjemur ternyata punya banyak manfaat, lo!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar