GridKids.id - Kids, kamu pasti merasa bosan karena harus berada di rumah selama beberapa minggu akibat virus corona yang semakin meluas.
Kamu yang terbiasa bermain atau beraktivitas di luar rumah pasti enggak betah dengan keadaan ini.
Oleh karena itu, kamu pasti akan senang melihat teman atau salah satu saudara tinggal tak jauh dari rumahmu.
Lalu kamu pun berniat mengunjungi rumah teman untuk menghilangkan rasa bosan.
Namun, apakah aman untuk mengunjungi rumah teman?
Pakar kesehatan menyarankan, untuk tetap berada di rumah saja, Kids. Melakukan social distancing bukan hanya menghindari keramaian, melainkan juga tinggal di rumah dan enggak mengunjungi teman yang tampaknya sehat.
"Kita bermain dengan api jika mengunjungi teman," kata Jagdish Khubchandani, seorang profesor ilmu kesehatan di Ball State University yang di kutip Kompas.com.
"Pada titik ini, kita harus bertindak seolah semua orang terinfeksi. Kita bisa menjadi risiko bagi diri kita, keluarga kita, teman-teman kita, dan seluruh komunitas."
Selain itu, penelitian di China menunjukan bahwa orang yang enggak bergejala, justru paling banyak menyebarkan virus corona. Sehingga kita mungkin enggak menyadari kita telah terinfeksi.
Bahkan, orang yang terinfeksi bisa jadi baru menunjukkan gejala setelah berminggu-minggu kemudian.
Itulah mengapa sangat penting membuat lingkaran sosial kita sekecil mungkin atau bahkan enggak berhubungan dengan sekitar dulu.
"Teman kita, orang yang tinggal bersama teman kita, termasuk siapa saja yang berusia lanjut atau memiliki kondisi kesehatan tertentu, akan lebih rentan."
"Jadi mulailah mengambil jarak, batasi pertemuan yang enggak perlu, dan diamlah di rumah."
Tanpa vaksin virus corona, satu-satunya cara kita membatasi penyebaran virus adalah mencegahnya berpindah dari satu orang ke orang berikutnya.
Kirsten Hokeness, profesor dan Ketua Department of Science and Technology di Bryant University dan pakar imunologi, virologi, mikrobiologi, serta kesehatan dan penyakit manusia juga memberikan pendapatnya.
"Virus membutuhkan inang untuk terus berjalan," kata Hokeness.
"Mereka enggak bisa hidup sendiri, jadi perlu manusia sebagai kendaraan untuk terus menyebar. Jika ia menginfeksi seseorang namun enggak punya tempat lain untuk berpindah, penyebaran virus akan berhenti."
"Sebaliknya, ketika kita terus berkumpul, bahkan dalam kelompok yang sangat kecil, kita berisiko memberi virus satu kesempatan lagi untuk bertahan dalam populasi," kata Hokeness.
Nah Kids, jika kita tetap di rumah dan enggak berinteraksi dengan orang sekitar, maka kecil kemungkinan kamu akan tertular dan menularkan orang lain.
Jadi tetap bersabar, ya, sampai virus ini benar-benar pergi.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id
Baca Juga: Cegah Virus Corona dengan Tingkatkan Sistem Imun, Ikuti 4 Tips Ini!
Penulis | : | Regina Pasys |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar