GridKids.id - Mewabahnya virus corona Covid-19 membuat para ilmuwan dan peneliti berlomba-lomba menemukan vaksin dan obat yang bisa membantu melawan virus ini.
Nah, ada satu obat yang direkomendasikan sebagai bagian proses penyembuhan dari Covid-19, Kids.
Nama obat ini Chloroquine Phosphate.
Namun, informasi ini sempat dikatakan hoaks, lo. Sampai akhirnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengklarifikasi hal tersebut.
Pasalnya, Kementerian Kominfo telah mendapat informasi terbaru pada (16/3/2020) yang menyatakan kalau Chloroquine atau Klorokuin disarankan untuk jadi bagian dalam penyembuhan virus corona.
Obat tersebut sudah melewati uji klinis terhadap 100 pasien di 10 rumah sakit di Tiongkok, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari laman resmi kominfo.go.id, Sabtu (21/3/2020).
Pencabutan status disinformasi ini menyusul pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebutkan kalau pemerintah sudah menyiapkan dua obat yang diyakini ampuh untuk menyembuhkan pasien Covid-19, yaitu Avigan dan Klorokuin.
Obat Avigan sudah didatangkan ke Indonesia sebanyak 5.000 butir. Pemerintah juga sedang memesan 2 juta butir obat tersebut.
Sementara itu, obat klorokuin sudah disiapkan sebanyak 3 juta butir.
"Obat ini sudah dicoba oleh satu, dua, tiga negara, dan memberikan kesembuhan," kata Presiden Jokowi lewat siaran live streaming di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (20/3/2020).
Baca Juga: Ahli di China Sebut Ada Obat yang Ampuh Atasi Virus Corona, Sudah Teruji?
Sudah Akrab di Indonesia
Khasiat obat ini pertama kali ditemukan oleh para ahli di Tiongkok.
Yang cukup mengejutkan, Chloroquine ternyata sudah sering dipakai di Indonesia, Kids.
Senyawa ini, di Indonesia lebih dikenal sebagai obat antimalaria.
Chloroquine adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati malaria, atau mengobati penyakit menular yang disebabkan oleh nyamuk yang terinfeksi parasit.
Melansir dari Xinhua, menurut Sun Yanrong yang merupakan wakil kepala Pusat Nasional Pengembangan Bioteknologi, para ilmuwan menyarankan kalau obat itu bisa diterapkan dalam uji klinis yang lebih luas sesegera mungkin.
Chloroquine Phosphate sendiri ternyata sudah digunakan selama lebih dari 70 tahun.
Sun Yanrong menambahkan kalau sudah dilakukan beberapa uji coba terhadap obat tersebut di lebih dari 10 rumah sakit di Beijing, serta di Provinsi Guangdong China Selatan dan Provinsi Hunan di China tengah.
Hasil dari uji klinis memperlihatkan kalau obat Chloroquine Phosphate telah menunjukkan kemanjuran yang cukup baik.
Pasien 100 Persen Sehat Lagi
Dalam uji coba, kelompok pasien yang telah menggunakan obat sudah menunjukkan indikator yang lebih baik.
Beberapa tandanya yakni berkurangnya demam, peningkatan gambar pada CT paru-paru, dan persentase pasien yang menjadi negatif dalam tes asam nukleat virus.
Pasien yang menggunakan obat juga membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk pulih.
Sun memberi contoh seorang pasien berusia 54 tahun di Beijing, yang dirawat di rumah sakit empat hari setelah menunjukkan gejala virus corona.
Setelah minum obat selama seminggu, ia melihat semua indikator membaik dan asam nukleat berubah negatif.
Sejauh ini, enggak ada reaksi merugikan serius yang jelas terkait dengan obat ini.
Tim ahli yang dipimpin oleh Zhong Nanshan, seorang spesialis pernapasan terkemuka dan seorang akademisi dari Chinese Academy of Engineering, sepakat bahwa Chloroquine Phosphate bisa digunakan untuk merawat lebih banyak pasien COVID-19.
Baca Juga: Enggak Nyangka, Obat Virus Corona Ternyata Sudah Sering Digunakan di Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar