Menurut Krismer, seseorang akan menemukan kedamaian atau ketenangan saat mengambil tindakan yang lebih praktis untuk masalah tersebut.
"Kekhawatiran dan ketakutan akan terasa jauh lebih ringan," ujar Krismer.
Kekhawatiran juga cenderung membawa kita ke masa depan. Meskipun demikian, masa depan hampir selalu di luar kendali kita.
Oleh karena itu, Krismer mengatakan, penting untuk memikirkan hal yang sedang berlangsung saat ini.
"Banyak dari kita memiliki pemikiran yang memberi tahu kita apa yang harus dipikirkan atau dikhawatirkan," ujar Krismer.
Sebaiknya, enggak menganggap kekhawatiran yang muncul itu sebagai realita saat ini.
Isi pikiran dengan hal positif, seperti mayoritas dari kita dalam kondisi sehat, orang yang kita cintai baik-baik saja, dan hidup ini baik-baik saja.
Menurut Krismer, dengan pola pemikiran seperti ini, dapat menjadi penangkal yang kuat untuk enggak mengkhawatirkan masa depan atau masa lalu.
Lawan Rasa Khawatir
Sementara itu, psikiater dari pusat Kesehatan Psikologi di Singapura, Dr. Lim Boon Leng mengungkapkan, sangat mudah untuk membiarkan hati menguasai pikiran kita dalam situasi krisis.
Yang perlu diwaspadai adalah pikiran-pikiran negatif dan pikiran yang enggak masuk akal.
Oleh karena itu, kata Dokter Lim, masyarakat harus melawan rasa khawatir itu.
Baca Juga: Virus Corona Semakin Menyebar, 9 Cara Ini Bisa Menjauhkan Kamu dari Virus Tersebut
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar