GridKids.id - Penyakit jantung dan serangan jantung menjadi momok yang banyak ditakuti oleh masyarakat.
Hal tersebut enggak mengherankan, sebab melansir Kompas.com, Survei dari Sample Regristration System (SRS) 2014 di Indonesia menunjukkan, penyakit jantung kororner menjadi penyebab kematian tertinggi pada semua umur setelah stroke.
Persentasenya ialah sebesar 12,9 persen, Kids.
Baca Juga: Begadang Bisa Sebabkan Penyakit Jantung dan Hipertensi, Ini Penyebabnya!
Penyakit kardiovaskuler atau penyakit jantung disebut sebagai penyebab tertinggi dari munculnya penyakit jantung koroner tersebut.
Penyakit jantung bisa dipicu oleh berbagai macam hal. Namun, sayangnya beberapa pemicu sangat jarang disadari dan dianggap sebagai suatu hal yang biasa saja.
Apa saja, ya? Agar lebih waspada terhadap kesehatan diri, kita simak saja, yuk!
Kurang Tidur
Tidur adalah salah satu kegiatan yang penting untuk dilakukan.
Orang yang tidur cukup sekitar 7 hingga 8 jam semalam, maka persentasenya 83 persen lebih rendah untuk terhindar dari penyakit jantung.
Menurut riset atas pengamatan 1.500 orang selama 14 tahun, tidur terbukti merupakan istirahat terbaik yang harus diprioritaskan demi kesehatan.
Baca Juga: Sering Dianggap Biasa Padahal Kebanyakan Ngemil Bisa Sebabkan Penyakit Jantung dan Masalah Serius
Ketika kita beristirahat, tubuh akan memperbaiki DNA, menambah kadar vitamin, serta menghasilkan antioksidan, Kids.
Riset menunjukkan bahwa orang yang mempunyai gaya hidup sehat memiliki persentase sebesar 67 persen lebih rendah untuk terhindar dari penyakit jantung lho.
Gaya hidup sehat antara lain ialah melakukan olahraga, makan makanan bergizi, dan juga enggak merokok.
Terlalu Stres
Saat seseorang mengalami stres berlebih, maka kortisol dan adrenalin yang membuat gula darah akan naik serta pembuluh darah juga akan mengeras.
Untuk melihat efek stres ini, peneliti melakukan riset terkait stres dan dampaknya dengan meneliti sebanyak 21 orang yang menderita penyakit jantung.
Mereka memberikan pelatihan tentang kesehatan jantung dan memberi tahu tentang cara meditasi.
Hasilnya menunjukkan bahwa setelah lima tahun, mereka yang melakukan meditasi mengalami penurunan risiko penyakit jantung, stroke dan kematian.
Bahkan ada penurunan hingga 50 persen dalam hal serangan jantung, Kids.
Kurang Bahagia
Para ilmuwan melakukan sebuah penelitian dengan meminta sekelompok orang dengan risiko penyakit jantung untuk menyelesaikan tes.
Tes tersebut mengukur kesejahteraan, optimisme, dan kepuasan hidup.
Peserta tersebut diteliti selama 25 tahun, Kids.
Mereka kemudian menemukan fakta bahwa orang yang paling bahagia dan paling optimistis hanya memiliki sepertiga risiko penyakit jantung daripada peserta lainnya.
Peserta dengan risiko penyakit jantung tertinggi pun bahkan berhasil memotong separuh dari risiko penyakit jantung saat merasakan kebahagaiaan dan optimisme.
Hal itu mungkin dikarenakan orang yang bahagia dan optimistis selalu mengharapkan masa depan dan cenderung mempersiapkan diri dengan gaya hidup yang lebih sehat, Kids.
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar