GridKids.id - Kalau kamu suka memasak dan biasa di dapur, pasti sudah enggak asing dengan microwave.
Microwave adalah salah satu alat rumah tangga yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Sering Dipakai Membersihkan Sisa Makanan, Ternyata Tusuk Gigi Bisa Berbahaya Bagi Gigi dan Gusi
Alat ini, salah satunya membantu kita menghangatkan makanan dengan cepat.
Namun demikian, enggak sedikit yang meyakini bahwa memanaskan makanan dengan menggunakan microwave bisa menyebabkan kanker.
Apakah itu benar? Coba kita cari tahu, yuk!
Hal itu dikarenakan bahan plastik yang digunakan sebagai wadah untuk memanaskan makanan disebut dapat melepaskan dioksin.
Dioksin adalah bahan kimia penyebab kanker, Kids.
Ternyata hal tersebut enggak benar alias cuma mitos belaka saja, lo.
Baca Juga: Bahaya Makan Pedas untuk Tubuh, Ternyata Efeknya Engga Baik untuk Tubuh
Pasalnya, wadah plastik yang digunakan untuk memanaskan makanan enggak mengandung dioksin.
Dioksin rupanya baru akan muncul ketika barang-barang seperti sampah, plastik, logam, kayu atau barang lain semacamnya dibakar, Kids.
Jadi, selama kita enggak membakar makanan di dalam microwave, maka kita akan terhindar dari paparan zat pemicu kanker atau dioksin.
Tips Memanaskan Makanan dengan Microwave
Kalau khawatir menggunakan plastik untuk memanaskan makanan di microwave, kamu bisa meggantinya dengan wadah kaca atau keramik, Kids.
Perlu diperhatikan juga bahwa sebaiknya jangan membiarkan bungkus plastik menempel pada makanan selama dipanaskan.
Soalnya plastik tersebut bisa meleleh, Kids.
Sebagian besar botol air, wadah plastik, atau toples, didesain untuk menyimpan margarin, yogurt, keju krim, mayones, dan mustard.
Baca Juga: Enggak Cuma Kelebihan Berat Badan yang Berbahaya, Terlalu Kurus Juga Berisiko!
Namun, sayangnya sebagian besar enggak aman untuk microwave.
Nah, kalau wadahmu sudah rusak, retak, atau tergores dan sudah dipakai untuk memanaskan makanan dalam microwave berkali-kali sebaiknya diganti dengan yang masih bagus, Kids.
Sebab wadah yang sudah seperti demikian itu kondisinya, dapat melarutkan lebih banyak BPA dan ftalat.
BPA dan ftalat diyakini sebagai pengganggu endokrin yang bisa mengganggu fungsi normal hormon manusia. Dampaknya bisa buruk bagi kesehatan.
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar