2. Menelusuri Peta-Peta Kuno atau Peta-Peta Klasik
Peta dan toponimi saling berhubungan.
Peta juga jadi perekam eksistensi toponimi dari masa ke masa.
Peta dari tahun ke tahun tentunya ada pembaharuan seperti perubahan nama-nama kota, berikut:
a. Sunda Kelapa - Jayakarta- Batavia- Jakarta
b. Polonia - Medan
c. Alkmaar Island - Pulau Damar
d. Puncak Soekarno - Puncak Jayawijaya
3. Mewawancarai Narasumber
Sumber informasi tentang toponimi bisa diperoleh dari narasumber seperti orang tua, tokoh adat, budayawan, guru, juga aparat pemerintah.
Mereka mengetahui asal mula dari toponimi lingkungan karena mendapat cerita secara turun-temurun.
Baca Juga: 7 Langkah Membuat Pertanyaan Wawancara yang Baik dan Benar, Apa Saja?