Find Us On Social Media :

Benarkah Mammoth Berbulu Bisa Punah Karena Alergi Serbuk Sari?

Mammoth adalah salah satu hewan purba yang pernah hidup dan berkeliaran di Bumi, kini mammoth sudah punah.

GridKids.id - Mammoth adalah jenis w yang kini telah punah.

Ukurannya jauh lebih besar daripada gajah yang umum kita kenal hari ini.

Mammoth punya gading yang sangat panjang dan melengkung.

Salah satu spesies mammoth yang berbulu dikenal dengan nama wolly mammoth.

Dilansir dari laman kompas.com, sekelompok ahli kimia dan zoologi mengungkap kalau kepunahan mammoth berbulu disebabkan alergi hingga hidung tersumbat.

Penemuan ilmiah yang rilis pada 2024 yang dimuat dalam jurnal Earth History and Biodiversity.

Hasil penelitian ilmiah ini menunjukkan kalau alergi yang dialami oleh mammoth dipicu karena ada serbuk sari.

Serbuk sari bisa membuat hidung mammoth tersumbat sampai hilang fungsi penciumannya.

Padahal indera penciuman penting sekali bagi mammoth selama musim berkembang biak untuk menemukan lawan jenisnya.

Kondisi ini memengaruhi populasi mammoth yang makin menurun.

Ketika situasi ini berlangsung untuk waktu lama yang terjadi adalah kepunahan.

Baca Juga: 5 Megafauna yang Punah dari Muka Bumi karena Ulah Manusia, Apa Saja?

Indera Penciuman Mammoth

Hidung mammoth yang sehat penting untuk menemukan pasangan untuk berkembang biak.

Namun, fungsinya tak hanya itu, hidung mammoth bisa jadi penunjuk arah yang mendukung proses migrasi mereka.

Dengan menggunakan hidungnya, mammoth juga bisa menghindari predator.

Mammoth berbulu yang punya nama ilmiah Mammuthus primigenius hidup selama zaman Pleistoses sekitar 2,6 juta - 11.700 tahun lalu.

Mammoth ini hidup di kawasan Amerika Utara, Asia, hingga Eropa Utara.

Mammoth ini mulai menghilang di sebagian besar wilayah habitatnya sekitar 10.000 tahun yang lalu.

Sebuah penelitian menggunakan teknologi terbaru untuk mengekstrak dan menganalisis tentang imunoglobulin.

Imunoglobulin adalah zat kimia yang dibuat oleh sistem imun sebagai respon terhadap benda asing (antibodi).

Para peneliti berhasil menemukan adanya antibodi dan bukti serbuk sari yang terhirup oleh mammoth.

Namun, kesimpulan itu masih perlu diteliti lebih jauh lagi.

Baca Juga: Benarkah Nenek Moyang Gajah Tak Bertubuh Sebesar yang Kita Tahu? #AkuBacaAkuTahu

Tentu membayangkan kepunahan gajah purba berukuran besar disebabkan alergi serbuk sari cukup absurd, ya, Kids.

Tetap ada kemungkinan mutasi gen selama mammoth hidup, sehingga memicu hilangkan kemampuan mereka untuk mendeteksi bau bunga.

 ----

Jangan lupa kunjungi juga akun youtube GridKids untuk mendapatkan berbagai informasi visual dalam bentuk video dan shorts yang bisa menambah wawasanmu, Kids!