Hujan mengingatkan kita tentang memori yang sebenarnya punya makna kalau situasi berat dan enggak happy pasti akan berlalu juga.
Sebuah penelitian yang dimual dalam Journal of Experimental Social Psychology menyebut ada kecenderungan orang lebih waspada di musim hujan.
Hujan dan suhu yang menurun bisa mempengaruhi suasana hati seseorang.
Ada kemungkinan bahwa ada sesuatu yang buruk terjadi ketika hujan turun.
Hal ini membentuk kecenderungan untuk lebih waspada supaya enggak ada hal buruk lain yang terjadi atau bahkan berulang dari sebelumnya.
Hujan yang turun ke Bumi identik dengan suara yang efeknya mempengaruhi kondisi psikologis kita yang mendengarnya.
Suara hujan diproses oleh refleks batang otak, mendorong otak memproses apakah ada potensi yang merugikan atau enggak.
Jadi, nostalgia dan perasaan emosional yang dirasakan seseorang ketika hujan erat kaitannya dengan sesuatu yang terjadi di masa lalu seseorang.
Selain suara hujan yang jatuh di atap, suara-suara lain seperti gemuruh dan petir juga punya efek yang sama.
Tapi, reaksi yang muncul mungkin bukan perasaan sendu, melainkan perasaan rileks atau cemas.
Unik, ya, ada orang yang merasa rileks ketika mendengar suara gemuruh petir.
Baca Juga: Asal Muasal Petrikor, Bau Khas Musim Penghujan #AkuBacaAkuTahu
Tapi, enggak sedikit juga orang yang merasa cemas ketika petir terdengar menyambar-nyambar di luar rumah.
Pertanyaan: |
Kenapa kenangan emosional muncul ketika hujan turun ke Bumi? |
Petunjuk, cek lagi halaman 1. |
----
Jangan lupa kunjungi juga akun youtube GridKids untuk mendapatkan berbagai informasi visual dalam bentuk video dan shorts yang bisa menambah wawasanmu, Kids!