Salah satu efeknya adalah rabun jauh atau mata minus.
Meski masih berusia muda, anak-anak yang screen time-nya berlebihan bisa punya ukuran lensa kacamata yang tebal.
Selain itu, anak-anak juga bisa mengalami mata lelah dengan gejala seperti mata berair, mata terlihat lebih merah, berkedip berlebihan, hingga keluhan pusing.
Selama memainkan gadget berjam-jam, biasanya anak-anak akan berdiam dan jarang bergerak.
Kebiasaan ini membuat risiko obesitas atau berat badan berlebih lebih tinggi, Kids.
Padahal diabetes bisa memicu risiko gangguan kesehatan kronis lainnya, seperti diabetes hingga gangguan fungsi jantung.
Gawai elektronik dan aksesnya yang memudahkan semua pekerjaan dan menyediakan jawaban untuk banyak hal, bisa mengurangi stimulan untuk otak anak.
Segala macam jawaban tersedia dan bisa diakses dengan mudah lewat internet, apabila anak-anak dibiarkan memiliki screen time berlebihan eksplorasi terhadap pemikiran maupun logika akan terbatas.
Tak hanya itu, anak-anak yang screen time berlebihan cenderung tenggelam dalam dunia sendiri, bersikap acuh pada sekitar dan kurang bisa bersosialisasi.
Ketika anak-anak kurang pandai bersosialisasi, maka kemampuan untuk berempati pada sekitar juga minim.
Padahal nantinya kamu akan belajar untuk berbaur dengan sekitarmu di lingkungan terkecil mulai dari keluarga, sekolah, sampai masyarakat.
Baca Juga: 3 Bahaya Pancaran Sinar Biru Gadget Bagi Mata dan Siklus Tidur #AkuBacaAkuTahu
Meski terkesan sepele, sebenarnya screen time berlebihan membawa banyak dampak buruk apalagi jika dilakukan tanpa pengawasan orang tua atau orang dewasa.
Penggunaan gawai elektronik punya manfaat sebagai sumber belajar dan hiburan, namun enggak boleh diakses anak-anak secara terus menerus apalagi berlebihan.
----
Jangan lupa kunjungi juga akun youtube GridKids untuk mendapatkan berbagai informasi visual dalam bentuk video dan shorts yang bisa menambah wawasanmu, Kids!