Find Us On Social Media :

Penemuan Tanda-Tanda Kehidupan di Dua Satelit Milik Planet Gas Tata Surya, Seperti Apa?

Penampakan Europa, salah satu satelit planet Jupiter.

GridKids.id - Manusia sudah sejak lama mencoba mencari jejak-jejak kehidupan yang nyata di luar Bumi.

Berbagai penelitian yang mendukung teori tentang keberadaan kehidupan di luar Bumi juga terus bertambah.

Salah satu objek yang banyak diteliti dan dianggap potensial sebagai rumah bagi kehidupan asing ada di satelit-satelit alami yang mengorbit planet di tata surya kita.

Dilansir dari laman kompas.com, temuan ilmuwan menunjukkan kalau Europa (satelit Jupiter) dan Encaladus (satelit Saturnus), punya kondisi yang diperlukan untuk mendukung kehidupan di dalamnya.

Di Europa ditemukan produksi oksigen yang besar.

Selain itu, di Enceladus ditemukan fosfor dalam gumpalan es dan air yang mengalir di sana.

Pada kedua satelit planet gas itu juga ditemukan lautan cair, Kids.

NASA baru-baru ini juga menemukan kalau memang ada kehidupan di dua satelit itu.

Tanda kehidupan itu berupa molekul organik seperti asam amino atau asam nukleat yang dekat dengan permukaan satelitnya.

Sebelumnya telah ada perkiraan tentang muatan ini namun posisinya mungkin enggak sedekat itu dengan permukaan satelit.

Meski begitu, karena kandungan asam amino yang dekat dengan permukaan membuat tingkat radiasinya juga tinggi.

Baca Juga: Lebih Dekat dengan Jupiter, Raksasa Gas yang Dijuluki 'Bintang Gagal'

Temuan Tanda-Tanda Kehidupan di Satelit Tata Surya

Berbagai misi mencari rumah masa depan seringnya memanfaatkan robot pendarat yang bekerja menggali mineral atau kandungan di satelit.

Bersumber dari jurnal Astrobiology, dari percobaan NASA itu, pengambilan sampel asam amino Europa yang aman hampir 20 cm di garis lintang tinggi di belahan belakang satelit.

Area Europa itu adalah bagian permukaan satelit yang belum pernah diamati sebelumnya.

Sedangkan di Enceladus, pengambilan sampel di bawah permukaan enggak perlu dilakukan untuk mendeteksi asam aminonya.

Molekul itu disebut bertahan dari penguraian oleh radiasi sehingga akan dengan mudah ditemukan di bagian mana permukaan Enceladus.

Percobaan selanjutnya tim peneliti mencampurkan asam amino dengan es yang suhunya minus 196 derajat Celcius.

Sampel lain ditambahkan dengan debu silikat untuk menemukan potensi materi dari meteorit atau material dari dalam satelit.

Sampel ini akan disegel di dalam botol tanpa udara dan dibiarkan terpapar sinar radiasi gamma.

Hasilnya menunjukkan kalau tingkat degradasi asam amino bisa bertahan cukup lama untuk bisa terdeteksi oleh sebuah misi pendaratan, Kids.

Asam amino dari Europa dan Enceladus yang bisa bertahan dalam simulasi percobaan menguatkan kemungkinan bahwa di masa depan bisa jadi akan ditemukan kehidupan ketika misi pendaratan dilakukan ke sana.

Pertanyaan:
Apa nama material yang ditemukan di Europa dan Enceladus itu?
Petunjuk, cek lagi halaman 1.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.