Find Us On Social Media :

Misi ke Planet Mars Bisa Pengaruhi Kesehatan Ginjal Astronaut, Kok Bisa?

Misi mengirim astronaut ke Mars disebut bisa membahayakan kesehatan ginjal mereka, seperti apa penjelasannya?

GridKids.id - Kids, kamu telah sering membaca beberapa artikel tentang misi penjelajahan ruang angkasa di website GridKids, ya.

Salah satu planet yang jadi tujuan penelitian untuk mengirim manusia di masa depan adalah planet Mars.

Dilansir dari laman kompas.com, sebuah studi baru dari University College London, ada potensi risiko kesehatan baru yang mengintai para astronaut yang nantinya akan ditugaskan ke Mars.

Penelitian tentang itu diterbitkan di Jurnal Nature Communications, Kids.

Di dalamnya menyorot pada dampak negatif misi ruang angkasa bagi kondisi kesehatan organ ginjal para astronaut ini.

Bahkan jika perkiraan ilmuwan benar terjadi maka bisa mengancam keberhasilan misi luar angkasa yang dilakukan untuk waktu lama.

Studi ini berasalkan dari 40 institusi yang ada di lima benua, bertujuan memeriksa kesehatan ginjal selama perjalanan luar angkasa dilakukan.

Penelitian ini mencakup data sampel lebih dari 40 misi luar angkasa Low Earth Orbit (LEO) dengan manusia juga tikus sebagai pesertanya.

Selain itu, ada juga 11 simulasi penjelajahan ruang angkasa yang memanfaatkan hewan pengerat sebagai objek penelitiannya.

Simulasi yang dilakukan itu setara dengan rentang misi ke planet Mars selama sekitar 1,5 - 2,5 tahun di luar medan magnet Bumi.

Lalu, apa yang terjadi pada organ ginjal astronaut menurut penelitian ilmiah itu, ya?

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Lubang Misterius di Planet Mars, Ada Apa di Dalamnya?

Benarkah Misi ke Planet Mars Bisa Bahayakan Ginjal Astronaut?

Penerbangan manusia ke luar angkasa sejak era awal telah terbukti memicu gangguan kesehatan.

Beberapa masalah kesehatan yang muncul akibat misi ilmu pengetahuan ini misalnya pengeroposan massa tulang, melemahkan kerja jantung, masalah gangguan penglihatan, hingga munculnya batu ginjal.

Kondisi gangguan kesehatan ini bisa disebabkan oleh gaya berat mikro dan radiasi luar angkasa, misalnya angin matahari atau Galactic Cosmic Radiation (GCR).

Meski sebagian besar penerbangan luar angkasa berawak dilakukan di LEO, para astronaut yang bertugas diberi perlindungan oleh adanya medan magnet Bumi.

Hanya 24 orang astronaut yang melakukan perjalanan ke bulan dan mengalami GCR, selama jangka waktu singkat antara 6-12 hari lamanya.

Menurut Keith Siew dari London Tubular Centre, ilmuwan mengetahui apa yang terjadi pada para astronaut dalam misi luar angkasa singkat sejauh ini, dan ditemukan kalau muncul gangguan kesehatan seperti batu ginjal.

Tapi, hal yang belum bisa diketahui adalah risiko apa yang bisa terjadi kalau penerbangan atau misi dilakukan lebih lama ke jarak yang lebih jauh seperti Mars.

Sebuah studi ilmiah menemukan kalau ginjal manusia dan hewan mengalami perubahan yang kentara selama berada di ruang angkasa, Kids.

Tubulus ginjal yang bertanggung jawab mengatur keseimbangan kalsium dan garam terlihat menyusut setelah kurang dari sebulan berada di luar angkasa.

Penyusutan ini diperkirakan terjadi karena pengaruh gaya berat mikro.

Baca Juga: Berapa Waktu yang Diperlukan untuk Mengelilingi Mars dengan Berjalan Kaki?

Namun, perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan apa ada kaitannya antara interaksi gaya berat mikro dan GCR pada kondisi kesehatan organ tubuh satu ini.

Menurut Keith Siew, kalau kita enggak bisa menemukan cara untuk melindungi ginjal para astronaut, nantinya jika benar manusia bisa mendarat dan pulang lagi tetap perlu ada pemeriksaan ginjal dalam perjalanan pulang ke Bumi.

Ginjal kita mungkin enggak akan langsung menunjukkan tanda kerusakan akibat radiasi.

Selama misi luar angkasa bisa terjadi pembentukan batu ginjal dipengaruhi juga oleh fenomena pengeroposan tulang karena gaya berat mikro di ruang angkasa.

Kondisi itu bisa memicu penumpukan kalsium di urin astronaut.

Penerbangan luar angkasa pada dasarnya bisa merubah cara ginjal kita dalam memproses garam, sehingga bisa memunculkan batu ginjal.

Ilmuwan juga menemukan kalau tikus yang terpapar GCR dalam simulasi radiasi selama 2,5 tahun mengalami kerusakan ginjal permanen bahkan kehilangan fungsi ginjalnya.

Pertanyaan:
Apa saja masalah kesehatan yang muncul pada Astronaut yang melakukan misi ruang angkasa?
Petunjuk, cek lagi hlm.2. 

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.