Kata-kata dalam bahasa Sanskerta atau bahasa Jawa krama inggil pun yang sudah halus kemudian mengalami sedikit modifikasi, yang dikenal dalam ilmu linguistik sebagai fenomena hiperkoreksi.
Kosakata bahasa Bagongan
Berikut beberapa kosakata bahasa Bagongan beserta artinya:
1. Manira = aku
2. Pakanira = kamu. Dari kata talampakanira yang berarti telapak kaki anda atau telapak kaki beliau.
3. Wenten = ada. Merupakan bentuk hiperkoreksi dari wonten.
4. Besaos = saja. Merupakan bentuk modifikasi dari istilah dalam bahasa Jawa kuna basaja.
5. Seyos = bukan. Merupakan hiperkoreksi dari seje yang artinya adalah lain atau berbeda.
6. Siyos = jadi. Merupakan modifikasi dari sida.
7. Derbe = mempunyai. Merupakan modifikasi dari istilah bahasa Sanskerta dravya yang berarti isi atau entitas. Kata dravya ini juga menurunkan istilah druwe yang kemudian menjadi duwe.
8. Boya = tidak. Merupakan istilah dari bahasa Jawa kuna yang merupakan singkatan dari tan boya, yang merupakan perkembangan dari tan wwaya, bentuk lain dari tan wwara dan tan hana, yang arti harfiahnya adalah tidak ada.
Baca Juga: Bahasa Jawa: Pengertian Pacelathon dan Contoh Percakapan 2 Orang