Find Us On Social Media :

5 Dampak Heatwave, Gelombang Panas yang Picu Risiko Kesehatan

Heatwave atau gelombang panas yang terjadi ketika suhu di sekitar kita meningkat secara ekstrem. Apa efeknya?

GridKids.id - Belakangan negara-negara Asia sedang mengalami suhu panas yang ekstrem.

Suhu panas yang ekstrem dikenal juga dengan istilah heatwave atau gelombang panas.

Heatwave merupakan cuaca ekstrem yang terjadi ketika suhu udara naik selama 5 hari berturut-turut atau lebih.

Ketika heatwave terjadi, kelembapan udara akan meningkat drastis untuk waktu yang panjang.

Kondisi ini perlu diwaspadai karena ada efeknya untuk kesehatan tubuh kita.

Beberapa risiko gangguan kesehatan yang bisa terjadi akibat heatwave adalah dehidrasi, masalah pernapasan, gangguan mental, sampai heatstroke.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), heatwave memang jadi pemicu cuaca panas ekstrem di beberapa negara di Benua Asia, seperti China, India, juga Thailand.

Tapi, negara kita enggak mengalami cuaca ekstrem itu karena posisi geografis kita, Kids.

Heatwave hanya terjadi di wilayah yang ada di lintang menengah dan lintang tinggi.

Indonesia yang ada di garis khatulistiwa enggak memungkinkan untuk terjadi gelombang panas.

Cuaca panas ekstrem yang terjadi di Indonesia belakang terjadi karena adanya gerak semu matahari seolah naik ke utara dan turun ke selatan.

Baca Juga: 4 Risiko Penyakit karena Suhu Panas yang Perlu Diwaspadai, Apa Saja?

Tak adanya awan yang menghalangi pancaran sinar Matahari yang intens membuat suhu meningkat dan lebih terik daripada biasanya.

Meski disebut enggak bisa terjadi di Indonesia, kita tetap perlu waspada dengan efeknya untuk kesehatan.

Menurut laman siloamhospitals.com, berikut adalah beberapa dampak heatwave untuk kesehatan kita, di antaranya:

Dampak Heatwave untuk Kesehatan

1. Dehidrasi

Gejala heatwave satu ini bisa terjadi karena tubuh kita mengeluarkan cairan lebih banyak daripada biasanya.

Beberapa gejala umum dehidrasi misalnya mulut dan kulit yang kering, pusing dan lemas, sembelit, perubahan warna urine dan aromanya lebih menyengat, hingga cepat haus.

2. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

Kondisi yang terjadi ketika saluran pernapasan terinfeksi virus atau bakteri di saluran pernapasan.

Perubahan cuaca yang ekstrem membuat imunitas tubuh jadi terganggu.

Beberapa gejala umum ISPA, yaitu batuk, pilek, nyeri tenggorokan, sesak napas, hingga demam.

Baca Juga: Dianggap Musim Sakit, Apa Penyebab Orang Mengalami Flu, Batuk, dan Pilek?

3. Gangguan Kesehatan Kulit

Suhu dan kelembapan udara ketika heatwave terjadi berubah tinggi.

Hal ini membuat kelenjar keringat dalam tubuh akan mengeluarkan keringat lebih banyak untuk menjaga suhu tubuh tetap normal.

Kalau hal ini terjadi terlalu lama, maka kulit akan kering dan kekurangan cairan tubuh.

Radiasi sinar UV ketika heatwave terjadi bisa memicu munculnya risiko kanker kulit.

Untuk mengurangi risiko kanker selama heatwave, kamu perlu menggunakan tabir surya ketika beraktivitas di luar ruangan.

4. Gangguan Mental

Dehidrasi bisa menyebabkan gangguan fungsi kognitif dan membuat tubuh jadi terasa lebih lemas.

Kalau enggak ditangani dengan serius, kondisi ini bisa berdampak pada suasana hati, menyebabkan kecemasan hingga mendorong munculnya perilaku agresif.

5. Heatstroke

Heatstroke terjadi ketika suhu tubuh sangat tinggi akibat suhu ekstrem di sekitar kita.

Baca Juga: Apa Itu Heatstroke? Ini Penjelasan dan Tandanya pada Hewan Peliharaan

Situasi ini menyebabkan kerusakan sistem saraf, koma, hingga parahnya kematian.

Beberapa gejalanya diantaranya, sesak napas, ruam-ruam di kulit, suhu tubuh naik sampai 40 derajat Celcius, kejang-kejang, penurunan kesadaran.

Nah, Kids, itulah tadi beberapa dampak atau efek heatwave bagi kesehatan tubuh.

Pertanyaan:
Kenapa Indonesia enggak mungkin mengalami heatwave?
Petunjuk, cek lagi halaman 1.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.