(2) “Saya haus”.
Tuturan pada nomor (1) untuk mengungkapkan sesuatu yaitu tentang meninggalnya seekor kucing peliharaanya.
Pada tuturan ke (2) mengungkapkan bahwa ‘saya’ sebagai (penutur), dan ‘lapar’ mengacu pada perut kosong dan perlu di isi, tanpa bermaksud untuk meminta makanan.
2. Tindak Tutur Ilokusi
Tindak Tutur Ilokusi adalah tindak tutur yang memiliki aksi dalam ucapana yang membentuk kalimat dan mewujudkan suatu ungkapan.
Tindakan tutur ilokusi biasanya pengucapan suatu pernyataan, tawaran, hingga janji.
Artinya, tindak bahasa ini dibatasi oleh konvensi sosial, misalnya menyapa, menuduh, mengakui, memberi salam dan lainnya.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tindak ilokusi tidak hanya berfungsi untuk menginformasikan sesuatu tetapi juga mengacu untuk melakukan sesuatu.
Contoh: (1)”Aku memang salah.. maafkanlah aku.”
(2)”Terima kasih telah dikonfirmasi”
Pada tuturan (1) untuk menyatakan bahwa penutur bermaksud meminta maaf dan mengakui kesalahannya.
Baca Juga: 4 Bentuk Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam di Sekitarnya, Apa Saja?