Find Us On Social Media :

5 Unsur Kebahasaan dalam Puisi Rakyat serta Cara Menyimpulkannya

Puisi rakyat sudah ada dan berkembang dalam masyarkat selama bertahun-tahun bahkan berabad-abad.

GridKids.id - Tahukah kamu? Puisi rakyat sudah ada dan berkembang dalam masyarakat selama bertahun-tahun bahkan berabad-abad.

Puisi rakyat juga dikenal sebagai puisi tradisional atau puisi lama. Menariknya, puisi ini mempunyai keterkaitan mendalam dengan sejarah dan identitas negara Indonesia.

Puisi rakyat merupakan jenis puisi yang terdiri dari beberapa baris kalimat dan dirangkai sesuai dengan jumlah suku kata, mantra, serta irama dan suaranya.

Bersumber dari kemdikbud.go.id, puisi rakyat enggak hanya jadi warisan sastra, tetapi juga sarana untuk menggambarkan keberagaman, adat istiadat, dan perjuangan nasional.

Karya sastra ini terlihat sederhana dan kaku, tetapi penuh makna. Puisi rakyat juga termasuk warisan bangsa yang berupa gurindam, puisi, dan syair.

Ketiga jenis puisi ini memuat nilai-nilai kehidupan yang dapat dipelajari di dalamnya, seperti moral, sikap, dan agama.

Yuk, kita cari tahu sama-sama apa saja unsur-unsur kebahasaan dalam puisi rakyat serta cara menyimpulkannya!

Unsur Kebahasaan dalam Puisi Rakyat

1. Adanya Kalimat Saran

Terdapat kalimat saran dalam puisi rakyat, artinya ada permintaan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu dengan cara memberikan atau mengajukan saran.

Contoh kalimat saran dalam puisi rakyat adalah Sebaiknya kamu tetap berada di rumah.

Baca Juga: 5 Unsur Puisi Rakyat Sesuai Kebahasaan serta Strukturnya, Apa Saja?