Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, harimau Jawa menjadi target utama bagi pemburu karena dianggap sebagai ancaman bagi ternak dan manusia.
Eksploitasi habitat alami mereka juga menyebabkan pengurangan sumber daya makanan dan ruang hidup yang memadai.
2. Konflik dengan Manusia
Konflik antara manusia dan harimau Jawa juga berperan besar dalam kepunahan mereka.
Ketika habitat alami mereka menyusut karena perambahan hutan untuk pertanian dan perkotaan, harimau Jawa terpaksa mendekati permukiman manusia dalam pencarian makanan.
Serangan terhadap ternak dan manusia meningkatkan kebencian terhadap spesies ini, memperkuat siklus konflik yang merugikan kedua belah pihak.
3. Perdagangan dan Perburuan Ilegal
Perdagangan ilegal dari bagian tubuh harimau, seperti kulit dan tulang juga berkontribusi pada kepunahan mereka.
Meskipun telah ada upaya perlindungan dan larangan terhadap perdagangan ini, praktik ilegal terus berlanjut di beberapa wilayah, Kids.
Maka dari itu, perdagangan dan perburuan ilegal mempercepat penurunan populasi harimau Jawa.
Baca Juga: Tak Seperti Kucing Besar Lainnya, Ini 5 Keistimewaan Harimau #AkuBacaAkuTahu