Find Us On Social Media :

3 Jenis dan Ciri-Ciri Ejaan Bahasa Indonesia, Salah Satunya Ejaan Soewandi

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terus berkembang dari waktu ke waktu.

Lalu, huruf 'tj' jadi 'c', sedangkan huruf 'ch' menjadi 'kh', dan 'dj' dibacanya menjadi j.

Ciri lainnya ejaan ini banyak menggunakan koma ain, koma wasla, dan tanda trema, misalnya so'al, ma'af, dsb.

2. Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (1947-1956)

Ejaan Soewandi diprakarsai oleh Raden Soewandi yang menjabat Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan ketika itu.

Ejaan ini resmi digunakan pada 19 Maret 1947, tujuan diterapkannya sudaha bahasa Indonesia jadi lebih mudah dan sederhana.

Berbeda dengan cara baca era sebelumnya, ada perubahan penting ejaan-ejaan dari segi penulisan, yaitu"

- huruf 'oe' diganti u, sehinga boekoe jadi buku.

- bunyi sentak diganti menggunakan huruf 'k', seperti ra'yat yang ditulis menjadi rakyat

- Kata ulang boleh ditulis dengan menggunakan angka dua, misalnya bermain-main ditulis menjadi ber-main2.

- Dihilangkannya tanda trema pada kata-kata. Contoh: taät menjadi taat

- Penyamaan huruf 'e' sehingga enggak perlu ada tanda di bagian atasnya, seperti merah, keras, bebas, sejuk, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: 20 Kosa Kata Sinonim dalam Bahasa Indonesia Berawalan Abjad A-H