GridKids.id - Di musim hujan saat ini, banyak serangga yang suka terbang di dekat cahaya lampu.
Yap, kamu pasti sudah tak asing lagi dan sering melihat pemandangan ini, terutama di malam hari dan musim hujan.
Serangga-serangga tersebut akan mengelilingi sumber di mana ada cahaya terang tanpa henti.
Lalu, mengapa serangga suka berada di dekat cahaya, ya?
Ternyata, para ahli dan pengamat mengemukakan alasan dan mencoba untuk menjelaskan perilaku tersebut, tapi belum ada bukti yang kuat.
Hipotesis juga sulit diuji karena serangga yang terbang sulit diamati, Kids.
Penelitian yang kini dipublikasikan di Nature Communications akhirnya menjawab dan memecahkan misteri tersebut.
Serangga tertarik dengan cahaya buatan
Dalam sebuah studi, peneliti mengambil video ngengat, capung, dan serangga lainnya denga kamera berkecepatan tinggi.
Tim juga mengumpulkan 477 video yang mereka 10 ordo serangga, lalu menggunakan peralatan komputer untuk melacak jalur terbangnya.
Rekaman tersebut mengungkapkan bahwa serangga yang terbang dan berputar-putar di sekitar lampu tak tertarik dengan cahaya itu.
Baca Juga: Apa Jadinya Jika Nyamuk Punah dari Muka Bumi? #AkuBacaAkuTahu
Namun sebaliknya, mereka mungkin saja kehilangan jejak ke arah mana mereka terbang.
Cahaya buatan dapat mengacaukan kemampuan serangga untuk mengarahkan diri mereka, mengacaukan arah naik dan turun, serta menyebabkan mereka berputar-putar dengan bingung.
Penelitian ini pun berhasil memberikan pandangan baru tentang alasan serangga tertarik pada cahaya buatan.
"Saya sangat senang ketika membaca makalan ini, karena untuk pertama kalinya makalah memberikan jawaban yang memuaskan terhadap fenomena yang sudah lama menjadi teka-teki ilmu pengetahun," kata Florian Altermatt, ahli ekologi di Universitas Zurich, yang tak terlibat dalam penelitian ini.
"Dari sudut pandang ilmiah, menarik untuk melihat bahwa penjelasan ini sebenarnya cukup sederhana, berbeda dengan teori sebelumnya yang lebih rumit," katanya lagi.
Selain itu, ahli entomologi di Universitas Harvard, Avalon Owens juga setuju bahwa ini merupakan pengamatan baru pada fenomena yang mungkin sudah diamati oleh manusia selama ribuan tahun.
“Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi kamera berkecepatan tinggi, studi telah menemukan sesuatu yang sama sekali belum terdeskripsikan dan sejujurnya tidak terduga,” ungkapnya.
Lalu, dalam peneliian tersebut ia juga ingin melihat peneliti lain untuk menyelidiki seberapa umumnya perilaku tersebut di antara serangga lain.
Lalu, apa dampaknya bila serangga terbang di dekat cahaya?
Terbang di sekitar cahaya menurut peneliti sebenarnya tak menimbulkan konsekuensi mematikan bagi serangga.
Cahaya buatan ini dapat mengalihkan perhatian serangga dari tujuannya seperti makan, kawin, dan bereproduksi.
Baca Juga: Bagaimana Laba-laba Menghasilkan Jaring dari Tubuhnya? #AkuBacaAkuTahu
Jadi, lampu buatan mungkin akan berkontribusi pada menyusutnya populasi serangga di seluruh dunia.
Bagi sebagian besar spesies serangga yang terbang di malam hari, penelitian ini menegaskan bahwa cahaya buatan menjadi hal yang buruk bagi keberlangsungan hidup mereka.
Sebagai informasi, serangga sudah ada sejak 370 juta tahun dan hanya dalam 150 tahun terakhir kondisi mereka jadi memburuk.
Nah, itu dia alasan mengapa serangga sangat tertarik untuk berada di dekat cahaya buatan seperti lampu.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.