GridKids.id - Bahasa menjadi alat komunikasi yang kita gunakan untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.
Terkadang, seseorang akan menggunakan kalimat yang mengandung makna kias atau makna tak sebenarnya.
Kata yang bermakna kias disebut dengan konotasi, sedangkan kata yang memiliki arti sebenarnya adalah denotasi.
Bila sebuah kata mengandung konotasi yang salah, seperti 'kurus-kering' untuk menggantikan 'ramping', kesalahan ini akan mudah diketahui dan diperbaiki.
Hal yang sulit yaitu perbedaan makna antara kata-kata yang bersinonim, namun memiliki perbedaan arti yang besar dalam suatu konteks.
Agar kamu lebih memahaminya, simak contoh denotasi dan konotasi berikut ini!
Contoh Denotasi
Terdapat beberapa contoh denotasi, yaitu:
1. Paman Abdul memiliki seekor sapi perah. (sapi perah: sapi yang diambil air susunya)
2. Adik duduk di kursi empuk yang terbuat dari busa. (kursi empuk: kursi yang nyaman diduduki)
3. Beni memetik buah rambutan yang masih hijau. (hijau: muda)
Baca Juga: Membedakan Kalimat Transitif dan Intransitif, Materi Bahasa Indonesia Kelas IV
4. Tangan Reno terbakar ketika bermain api. (bermain api: melakukan permainan dengan api)
5. Sungai yang berada di belakang rumah Yosi meluap akibat hujan tadi malam. (meluap: melimpah dengan banyak )
6. Cuaca siang ini terasa sangat panas. (panas: suhu air yang tinggi)
7. Saat kecil, Weni memiliki kebiasaan menggigit jari (menggigit jari: memasukkan jari ke mulut dan di gigit)
8. Kaca itu jatuh dan hancur berkeping-keping. (hancur: rusak menjadi pecahan-pecahan kecil)
Contoh Konotasi
Berikut adalah beberapa kalimat yang menggunakan konotasi:
1. Tas ini adalah buah tangan dari ayahku. (Buah tangan bermakna oleh-oleh)
2. Di masa pandemi, banyak pedagang yang terpaksa gulung tikar. (Gulung tikar bermakna bangkrut)
3. Kemenangan tim garuda menjadi buah bibir di berbagai media. (Buah bibir bermakna bahan pembicaraan)
4. Putri merupakan anak emas di keluarganya. (Anak emas bermakna anak yang paling disayang)
Baca Juga: 15 Contoh Kalimat Langsung, Lengkap dengan Pengertian dan Contohnya
5. Maudy adalah anak yang baik, namun sedikit keras kepala. (Keras kepala bermakna tidak mau menuruti nasihat orang lain)
6. Putra berencana akan gantung raket setelah menyelesaikan turnamen tingkat kabupaten. (Gantung raket dalam olahraga bulu tangkis bermakna berhenti atau pensiun)
7. Gempa bumi itu membuatnya menjadi anak sebatang kara. (Sebatang kara bermakna tidak mempunyai sanak saudara)
Nah, itu dia contoh kalimat yang menggunakan kata denotasi dan konotasi dalam kehidupan sehari-hari.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.