GridKids.id - Kalau kamu termasuk penggemar sayuran segar, kamu mungkin enggak asing lagi dengan salad.
Salad adalah olahan makanan yang terdiri dari campuran sayur-sayuran dan berbagai topping makanan siap santap.
Biasanya salad disajikan sebagai appetizer atau makanan pembuka.
Tahukah kamu kalau berbagai pangan dikembangkan untuk dijadikan makanan untuk para astronot yang bertugas di ruang angkasa?
Namun, sampai sekarang sayur mayur masih dikembangkan untuk jadi salah satu alternatif makanan astronot ketika jauh dari Bumi.
Kini bahkan ada beberapa jenis sayuran yang dikembangkan dan ditumbuhkan di luar angkasa, seperti kubis, selada, lobak, hingga kedelai.
Upaya budidaya tanaman di luar angkasa ini menjadi harapan untuk sumber pangan alternatif masa depan.
Dilansir dari laman kompas.com, penelitian baru memperingatkan kalau tanaman yang tumbuh di lingkungan gaya berat mikro yang lebih rentan terhadap infeksi E.coli atau Salmonella.
Kontaminasi E.coli ini bisa mengancam kesehatan astronot yang bertugas di ruang angkasa.
Penelitian mengungkap kalau ilmuwan menemukan bukti kalau selada yang ditanam di simulasi lingkungan gaya berat diketahui melindungi diri dari bakteri yang berbahaya bagi kesehatan.
Seperti apakah penjelasan tentang studi ilmiahnya?
Baca Juga: 8 Jenis Makanan Astronot yang Dikemas Khusus, Salah Satunya Es Krim
Studi tentang Tanaman di Lingkungan Luar Bumi
Para ilmuwan melakukan penelitian untuk menemukan fakta tentang tanaman yang dikembangkan di luar Bumi.
Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan alat klinostat.
Alat klinostat berfungsi dengan memutar tanaman seperti ayam di mesin panggang.
Efeknya tanaman jadi hilang arah dan direksi posisinya.
Situasi ini membuat tanaman jadi enggak tahu arah mana mereka akan naik dan turun.
Hal ini ternyata bisa mengganggu respon tanaman ke gravitasi yang ada padanya.
Nah, tumbuhan punya sel penginderaan gravitasi yang membuat akar tumbuh ke bawah karena ada gaya gravitasi.
Akar tumbuh ke bawah, tanaman akan tumbuh ke atas melawan arah gravitasi yang mengenainya.
Di simulasi lingkungan gayaberat mikro, peneliti melihat adanya pertahanan alami tanaman terhadap situasi yang membuatnya jadi lebih stres dan enggak berdampak seperti umumnya.
Akibatnya tanaman jadi enggak bisa berfungsi dengan normal terlihat dari cara kerja stomatanya.
Baca Juga: 8 Jenis Tanaman yang Berhasil Tumbuh di Ruang Angkasa, dari Kubis sampai Kentang
Stomata adalah pori-pori kecil yang ada di daun dan batang tanaman sebagai salah satu alat pernapasan.
Stomata bisa jadi mekanisme pertahanan dengan menutup stomatanya dari hal-hal yang memicu stres, misalnya bakteri.
Nah, ketika tanaman bingung dan hilang arah dengan gravitasi malah akan membuka pori-pori ketika berhadapan dengan bakteri yang bisa menjangkitinya.
Studi ilmiah yang membahas tentang sela pertama yang ditanam di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) di 2014-2016.
Kandungan nutrisi selada yang ditanam di ISS dan di Bumi sama, dengan tingkat bakteri yang lebih tinggi.
Inilah kenapa salad yang sebagian besar bahannya terbuat dari selada enggak disarankan sebagai makanan untuk para astronot yang sedang bertugas di ruang angkasa.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.