Find Us On Social Media :

4 Dampak Terjadinya El Nino di Indonesia, Perubahan Cuaca yang Bisa Picu Bencana

El Nino adalah fenomena cuaca yang disebabkan menghangatnya permukaan air Samudera Pasifik. Apa saja efeknya?

GridKids.id - Kids, belakangan sering dibahas tentang fenomena El Nino. Tahukah kamu apa itu?

El Nino adalah sebuah fenomena cuaca yang terjadi karena ada interaksi antara laut juga atmosfer yang mempengaruhi pola cuaca dan ekosistem di Bumi.

Istilah El Nino dalam bahasa Spanyol berarti anak kecil, yang sebenarnya dikaitkan dengan pemanasan suhu di permukaan Samudra Pasifik bagian tengah dan timur.

El Nino berpasangan dengan La Nina, fenomena cuaca yang membuat suhu jadi lebih dingin.

Dilansir dari laman kompas.com, fenomena El Nino masih terjadi di Indonesia meski kini Indonesia sudah masuk musim penghujan.

Menurut Bapak Edvin Aldrian selaku Kepala Pusat Penelitian Iklim dan Suasana dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), El Nino memperlambat datangnya musim hujan, mempengaruhi curah hujan jadi lebih sedikit, dan cuaca di kawasan Indonesia jadi lebih kering.

Menurut perkiraan, El Nino akan berakhir di awal Bulan Mei 2024.

Terjadinya El Nino di musim penghujan seperti sekarang, membuat efek atau dampaknya jadi enggak terlalu parah, Kids.

Berbeda kalau fenomena cuaca yang satu ini terjadi di musim panas.

Namun, nyatanya El Nino enggak hanya membuat cuaca dan curah hujan di Indonesia jadi sedikit berbeda tahun ini.

El Nino disebut punya beberapa dampak atau efek lain, di antaranya:

Baca Juga: Diprediksi Terjadi pada Tahun Ini, Apa Itu Fenomena El Nino? #AkuBacaAkuTahu

Dampak El Nino di Indonesia

1. Potensi Bencana Alam

Bapak Muhadjir Effendy selaku Menko PMK, mengungkap kalau ada potensi bencana alam akibat El Nino.

Fenomena El Nino bisa menyebabkan terjadinya bencana kekeringan, memicu kebakaran hutan, hingga kelaparan penduduk.

Beberapa wilayah Indonesia yang punya potensi bencana kekeringan, misalnya kawasan Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Papua, hingga sebagian Pulau Jawa dan Pulau Bali.

Jika potensi bencana enggak diantisipasi dengan baik, risikonya akan membawa dampak yang parah bagi kehidupan masyarakat.

El Nino harus bisa diatasi dan diantisipasi dengan tepat supaya enggak makin memperparah kondisi kemiskinan dan menurunkan ketahanan masyarakat terhadap situasi bencana yang mungkin terjadi selama El Nino berlangsung.

Harus ada kesadaran untuk mengurangi eksploitasi pada alam yang bisa mendorong terjadinya bencana alam non-alami.

2. Kasus Demam Berdarah

El Nino menyebabkan peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia.

El Nino bisa merubah iklim dan hal itu bisa menyebabkan kasus DBD ikut meningkat.

Baca Juga: Siklus Hidup Serangga: Nyamuk Demam Berdarah, Materi IPAS Kelas 3 SD

Peningkatan angka DBD ini diperkirakan terjadi karena masih kurangnya pengetahuan masyarakat untuk mengenali gejala dan tanda infeksi DBD.

Sehingga ketika sakit, penanganan kurang tepat dan terlambat, menyebabkan efek fatal sampai menyebabkan meninggal dunia.

Pemerintah telah berusaha untuk melakukan deteksi dini DBD untuk menekan angka kematian akibat DBD.

3. Polusi Udara

Sepanjang 2023, tingkat polusi Indonesia meningkat akibat fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD+).

Dua fenomena cuaca ini menyebabkan polusi udara dari peningkatan cuaca kering dan panas yang menyebabkan atmosfer jadi lebih stabil.

Ketika atmosfer stabil dan angin lebih tenang, berbagai zat polutan jadi terakumulasi di Bumi menyebabkan polusi tinggi ditemukan terkumpul di beberapa wilayah.

4. Menghambat Pertumbuhan Ekonomi

Musim pancaroba dengan efek El Nino disebut bisa menurunkan produktivas tanaman dan produksi perikanan di kawasan Nusa Tenggara Timur.

Berkurangnya curah hujan akan menjadi ancaman untuk stok pangan di Nusa Tenggara Timur.

Risiko yang harus dihadapi adalah gagal panen di tahun ini akibat kekeringan yang terus terjadi.

Baca Juga: 10 Negara dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia, Indonesia Termasuk?

Tiap tahunnya, biasanya para petani di NTT akan memulai proses tanam di bulan Oktober.

Namun, kini petani di NTT diimbau untuk memulai penanaman tanaman pangan lebih terlambat yaitu di Januari-Februari 2024 ini.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.