GridKids.id - Salah satu bentuk adaptasi hewan yang unik adalah mengubah warna kulitnya, yakni bunglon.
Kemampuan bunglon mengganti warna kulitnya sesuai lingkungan di mana ia berada disebut mimikri.
Bunglon (chameleon) adalah kadal yang memiliki kemampuan mengubah warna kulitnya menjadi warna warni sesuai dengan tempat ia berpijak.
Reptil ini bisa ditemukan di wilayah Madagaskar, Afrika, Eropa Selatan, dan seluruh Asia Selatan hingga Sri Lanka.
Banyak orang yang menganggap jika bunglon mengubah warna tubuhnya untuk berkamuflase atau bentuk pertahanan diri dari musuh atau pemangsanya.
Bersumber dari kompas.com, tujuan utama bunglon mengubah warna kulitnya adalah untuk menjaga suhu tubuh dan juga untuk menunjukkan suasana hatinya.
Jika bunglon sedang bertengger di daun maka tubuhnya akan berubah warna menjadi hijau.
Sementara saat ia berada di tanah atau batang pohon maka akan mengubah warna kulitnya menjadi cokelat atau hitam, ya.
Selain dikenal bisa mengubah warna kulitnya, bunglon memiliki lidah yang bisa melesat dengan kecepatan dari 0 ke 6 meter per detik.
Pada artikel ini GridKids akan mencari tahu bagaimana cara bunglon mengubah warna kulitnya, yuk, simak informasi di bawah ini!
Bagaimana Cara Bunglon Mengubah Warna Kulitnya?
Baca Juga: Tak hanya Berkamuflase, Apa Alasan Bunglon Mengubah Warna Kulitnya? #AkuBacaAkuTahu
Bunglon memiliki sel-sel khusus yang disebut chromatophore di kulitnya. Chromatophore adalah sel pigmen yang mengandung pigmen warna tertentu.
Ada tiga jenis chromatophore utama yang ditemukan pada bunglon, yakni melanophore (pigmen hitam), xanthophore (pigmen kuning), dan erythrophore (pigmen merah).
Perubahan warna pada bunglon terjadi melalui proses kimiawi yang dikontrol oleh sistem saraf dan hormon.
Saraf-saraf di kulit bunglon mengirimkan sinyal ke chromatophore untuk mengeluarkan atau menyerap pigmen tertentu.
Ketika bunglon merasa terancam, stres, atau ingin bersosialisasi, sistem ini teraktivasi untuk menghasilkan perubahan warna yang mencolok.
Bunglon memiliki dua lapisan yang berada di kulitnya dan pada bagian paling atas lapisan kulitnya terdapat nanokristal yang berbeda-beda ukurannya.
Bunglon bisa mengubah warna kulitnya dengan mengubah ukuran dan bentuk dari nanokristal ini, Kids.
Ketika bunglon sedang santai maka nanokristal ini akan berdekatan satu sama lain dan merefleksi gelombang dengan warna yang lebih pendek, seperti biru dan hijau.
Sementara ketika mereka merasa bersemangat maka jarak antar nanokristal akan menjauh dan merefleksi gelombang warna yang lebih panjang, seperti kuning, merah, dan oranye.
Selain untuk mengatur suhu tubuhnya, alasan di balik kemampuan bunglon mengubah warna kulitnya adalah untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Baca Juga: 7 Jenis Hewan Terkecil di Dunia, dari Kelelawar hingga Bunglon
Kemampuan ini juga digunakan dalam masa perkembangbiakan dan komunikasi dengan bunglon lain.
Beberapa faktor lingkungan dapat memicu perubahan warna pada bunglon.
Faktor-faktor ini meliputi cahaya, suhu, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi suasana di sekitarnya.
Bunglon bisa mengubah warna kulitnya untuk mencocokkan warna lingkungan dengan cepat sehingga mereka enggak terlihat oleh mangsa atau pemangsa.
Selain berfungsi sebagai alat adaptasi, kemampuan bunglon mengubah warna juga berperan dalam melindungi diri.
Warna yang berubah bisa memberikan sinyal kepada bunglon lain dalam kelompoknya tentang kondisi lingkungan atau bahaya yang mungkin ada di sekitarnya.
Nah, sekarang sudah tahu ya, Kids, bagaimana cara bunglon mengubah warna kulitnya.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.