Find Us On Social Media :

Disebut Mimikri, Bagaimana Cara Bunglon Mengubah Warna Kulitnya? #AkuBacaAkuTahu

Kemampuan bunglon mengganti warna kulitnya sesyai lingkungan di mana ia berada disebut mimikri.

Bunglon memiliki sel-sel khusus yang disebut chromatophore di kulitnya. Chromatophore adalah sel pigmen yang mengandung pigmen warna tertentu.

Ada tiga jenis chromatophore utama yang ditemukan pada bunglon, yakni melanophore (pigmen hitam), xanthophore (pigmen kuning), dan erythrophore (pigmen merah).

Perubahan warna pada bunglon terjadi melalui proses kimiawi yang dikontrol oleh sistem saraf dan hormon.

Saraf-saraf di kulit bunglon mengirimkan sinyal ke chromatophore untuk mengeluarkan atau menyerap pigmen tertentu.

Ketika bunglon merasa terancam, stres, atau ingin bersosialisasi, sistem ini teraktivasi untuk menghasilkan perubahan warna yang mencolok.

Bunglon memiliki dua lapisan yang berada di kulitnya dan pada bagian paling atas lapisan kulitnya terdapat nanokristal yang berbeda-beda ukurannya.

Bunglon bisa mengubah warna kulitnya dengan mengubah ukuran dan bentuk dari nanokristal ini, Kids.

Ketika bunglon sedang santai maka nanokristal ini akan berdekatan satu sama lain dan merefleksi gelombang dengan warna yang lebih pendek, seperti biru dan hijau.

Sementara ketika mereka merasa bersemangat maka jarak antar nanokristal akan menjauh dan merefleksi gelombang warna yang lebih panjang, seperti kuning, merah, dan oranye.

Selain untuk mengatur suhu tubuhnya, alasan di balik kemampuan bunglon mengubah warna kulitnya adalah untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

Baca Juga: 7 Jenis Hewan Terkecil di Dunia, dari Kelelawar hingga Bunglon