Mereka kemudian memasang lunas atau bagian bawah kapal dan papan di sekelilingnya, mendempul, dan memasang tiang layar.
Kayu tadi disusun tidak menggunakan lem kayu atau paku tapi memakai pasak kayu. Kayu untuk bagian lunas harus dipotong menghadap timur laut.
Bagian ini terdiri dari dua balok, bagian depan menyimbolkan laki-laki dan bagian belakang simbol perempuan. Kayu lunas dipotong dengan gergaji tanpa berhenti sambil dibacakan mantra.
Tahap terakhir pembuatan kapal pinisi merupakan saat peluncuran kapal ke laut. Sebelumnya, warga akan mengadakan upacara-upacara adat berupa maccera lopi untuk mensucikan kapal yang ditandai dengan penyembelihan binatang.
Jika kapal berbobot kurang dari 100 ton, binatang yang disembelih adalah seekor kambing. Jika lebih berat, binatang yang disembelih seekor sapi. Setelah upacara adat selesai, barulah Kapal Pinisi akan diluncurkan ke laut.
(Penulis: Erwina Rachmi Puspapertiwi)
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.