GridKids.id - Ada beberapa julukan yang diberikan untuk benua Antarktika, seperti benua abu-abu dan benua terdingin.
Selain itu, ada julukan menarik untuk benua Antarktik, yakni benua yang berdenyut. Wah, kok bisa benua Antarktika dijuluki sebagai benua yang berdenyut?
Antarktika berasal dari bahasa Yunani, 'antarktike' yang berarti lawan dari selatan. Ini dikarenakan letak benua Antarktika yang berada di bumi paling selatan, ya.
Konon, nama antarktika diberikan oleh seorang ahli kartografi yang bernama John George Bartholomew.
Benua Antarktika merupakan wilayah paling selatan di bumi yang sebagian besar ditutupi oleh salju sepanjang tahun.
Nah, benua Antrarktika juga enggak ada vegetasi atau tumbuhan yang tumbuh di wilayah ini sehingga dijuluki sebagai benua abu-abu.
Sebanyak 70 persen air tawar di planet Bumi ada di lapisan es yang menutupi Antarktika lo, Kids.
Sementara wilayah yang enggak tertutup es di Antarktika sebanyak kurang dari 2 persen.
Tahukah kamu? Jika es di Antarktika mencair maka permukaan laut dunia akan naik 60-65 meter.
Menariknya, meski memiliki suhu ekstrem, ada 1.150 spesies jamur yang diidentifikasi bertahan hidup di benua Antarktika, lo.
Diketahui jamur bisa beradaptasi dengan sempurna pada suhu rendah yang ekstrem, ya.
Baca Juga: Asal Nama Benua Antarktika serta Julukannya #AkuBacaAkuTahu
Pada artikel ini GridKids akan mencari tahu apa alasan benua Antarktik dijuluki sebagai benua yang berdenyut, simak informasi di bawah ini.
Kenapa Benua Antarktika Dijuluki Sebagai Benua yang Berdenyut?
Bersumber dari Encyclopedia Britannica, benua Antarktika dijuluki sebagai benua yang berdenyut karena setiap tahunnya terjadi penumpukan dan penyusutan garis pantai terluar yang tertutup es.
Nah, pada puncaknya bongkahan es bisa membentuk lepas pantai sejauh 1.600 kilometer.
Diketahui perluasan dan penyusutan ini terjadi enam kali lipat pada bongkahan es di Arktik sehingga benua Antarktika jauh lebih berpengaruh terhadap cuaca global, ya.
Antarktika dikenal dengan lapisan esnya yang tebal dan luas. Dalam periode tertentu, es di Antarktika mengalami perubahan yang signifikan, terutama pada musim panas dan musim dingin.
Fenomena ini menciptakan "denyut" yang terjadi secara alami dalam bentuk perubahan massa es yang terjadi secara berkala.
Pada musim panas, es dapat mencair dan mengalami penurunan volume, sedangkan pada musim dingin, es bisa membeku dan meningkatkan volumenya.
Selain perubahan di daratan, es laut di sekitar Antarktika juga mengalami pergerakan yang signifikan.
Gelombang dan arus laut bisa menyebabkan es laut bergerak dan membentuk pola yang menarik.
Baca Juga: 5 Jenis Fauna Antartika yang Tersebar di Wilayah Kutub Selatan, Apa Saja?
Pergerakan ini, terutama selama periode tertentu, menciptakan kesan bahwa Antarktika memiliki "denyut" yang terkait dengan perubahan di lautan sekitarnya.
Dinamika ini memberikan kesan bahwa benua ini memiliki denyut alaminya sendiri ya, Kids.
Tahukah kamu? Antarktika juga dikenal dengan cuaca yang sangat ekstrem.
Suhu di benua ini bisa mencapai angka yang sangat rendah, bahkan menyentuh rekor suhu terdingin di dunia.
Perubahan cuaca yang drastis, terutama selama musim dingin yang panjang, menciptakan pola denyut yang terlihat dalam fluktuasi suhu dan kondisi cuaca yang kontras.
Pergeseran antara musim panas dan musim dingin di Antarktika memberikan kesan bahwa benua ini hidup dan berdenyut dengan dinamika alaminya.
Demikianlah informasi tentang alasan benua Antarktika disebut sebagai benua yang berdenyut.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.