Setelah itu serat tersebut kadang diwarnai dengan warna alami (contoh, Suku Dani/Hugula).
Benang itu kemudian dirajut dengan tangan untuk membuat tas jala dengan berbagai pola dan ukuran.
Selain proses merajut, ada juga suku Papua yang membuat noken dengan proses menganyam.
Saat ini noken tak lagi banyak digunakan dalam keseharian. Namun, di desa-desa Papua noken masih banyak dipakai oleh masyarakat tersebut.
Tapi di kota noken sudah mulai ditinggalkan. Hal ini sangat berkaitan dengan kemajuan teknologi yang menggusur kebudayaan budaya suatu daerah dengan teknologi baru yang memiliki fungsi yang sama.
Nah, itulah Kids penjelasan mengenai noken Papua.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia!