GridKids.id - Sebagian dari orang mungkin tak pernah mengganti kaus kakinya karena lupa mencucinya.
Tetapi, perlu diketahui bahwa kaus kaki yang sudah dipakai berulang kali menyimpan banyak bakteri dan kotoran.
Para dokter bahkan memperingatkan kita untuk sering mengganti kaus kaki karena bisa menimbulkan masalah kesehatan.
Kaus kaki yang bersih akan membantu menjaga kebersihan kaki kita, mencegah infeksi jamur, bakteri, dan menjaga kaki agar tetap segar.
Namun, sebaliknya kaus kaki yang kotor, dapat menyebabkan berbagai dampak buruk seperti penjelasan berikut ini.
Dampak Buruk Jarang Mengganti Kaus Kaki
1. Alergi yang memburuk
Bila kita mengalami alergi lingkungan, mengenakan kaus kaki kotor merupakan salah satu kebiasaan yang buruk.
Karena, hal tersebut membawa alergen ke kaus kaki kita dan kemudian ke seluruh rumah.
Keberadaan kotoran, debu, atau alergen pada kaus kaki bisa memicu reaksi alerfi atau sensitivitas kulit.
2. Munculnya bau busuk
Baca Juga: 5 Tips Sederhana Menghindari Bau Tak Sedap dari Sepatu, Apa Saja?
Efek samping yang langsung dirasakan karena tak mengganti kaus kaki adalah kaki yang bau apek.
Dr Wenjay Sung, DPM, dokter ahli penyakit kaki mengatakan bahwa kombinasi keringat, bakteri, dan sel kulit mati pada kaki karena kaus kaki kotor, akan menghasilkan bau busuk.
Walaupun bau kaki sendiri belum tentu bermasalah, namun hal tersebut dapat menyebabkan masalah bila mengganggu orang di sekitar kita.
Kemungkinan besar kita tak akan menyadarinya karena kita semua tak dapat mencium bau kaki kita sendiri, karena kekurangan sensorik.
Tetapi, orang-orang di sekitar kita pasti akan menyadarinya, Kids. Jika kaki kita selalu bau, disarankan untuk menyemprotkan pewangi khusus kaki sebelum mengenakan kaus kaki.
3. Kaki tak nyaman
Beberapa orang tetap menggunakan kaus kaki kotor karena mereka mengklaim bahwa mereka lebih nyaman saat memakainya.
Tetapi, banyak orang yang merasa bahwa kaus kaki kotor membuat kaki tak nyaman karena meimbulkan iritasi, gatal, dan melar.
4. Infeksi kaki
Bakteri seperti Staphylococcus dan jamur Trichophyton menyukai kondisi kaus kaki kotor yang lembap dan hangat, sehingga bertumbuh subur di lingkunga tersebut.
Bakteri dan jamur dapat menyebabkan infeksi, mulai dari benjolan gatal hingga kutu air, dan infeksi bakteri selulitis.
Baca Juga: Sederet Fungsi Kaus Kaki dan Cara Merawatnya agar Tahan Lama
Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi kaki dapat menjadi serius dan bahkan menjadi septik jika tak diobati.
Lalu, seberapa sering kita harus mengganti kaus kaki?
Para ahli menyarankan untuk mengganti kaus kaki sekali sehari. Tetapi, frekuensi penggantian kaus kaki juga bergantuk pada tubuh kita.
Seperti, seberapa banyak kita berkeringat dalam satu hari, dan kerentanan kita terhadap infeksi, dan aktivitas kita.
Jadi, mengganti kaus kaki setidaknya sekali sehari atau lebih jika kaki sangat berkeringat dan kaus kaki kotor.
Selain itu, kita juga harus mencuci kaki dengan sabun dan air secara teratur, menjaganya tetap kering, serta memakai sepatu yang nyaman dan pas.Nah, itulah berbagai dampak buruk yang terjadi jika jarang mengganti kaus kaki yang berdampak pada masalah kesehatan.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.