Mikrogravitasi dan Pengaruhnya Pada Tubuh Astronaut
Selama berada di ruang angkasa, tubuh astronaut enggak bekerja keras karena gravitasi memudahkan segala hal mengambang di udara.
Astronaut perlu melakukan fitness khusus supaya tulang dan otot mereka tetap kuat sampai mereka pulang ke Bumi nantinya.
Tanpa rangkaian fitness khusus, astronaut bisa kehilangan sampai 40% massa ototnya dalam waktu beberapa bulan berada di misi ruang angkasa ini.
Meski telah diupayakan dengan fitness khusus, otot dan tulang astronaut yang kembali dari misi ruang angkasa akan tetap lebih lemah sebelum mereka berangkat ke ruang angkasa.
Situasi inilah yang membuat para astronaut akan susah berjalan ketika pulang ke Bumi.
Tiap bulan selama astronaut berada di ruang angkasa dengan gaya mikrogravitasi menyebabkan 1% kepadatan tulang berkurang.
Jika sudah begini bagian dalam tulang spons jadi lebih rapuh dan lebih mudah patah.
Ada istilah ilmiah yang menggambarkan kondisi pengeroposan tulang dan otot yang dialami astronaut yaitu space osteopenoa.
Selain otot dan tulang jadi keropos, tulang para astronaut akan bertumbuh lebih tinggi, Kids.
Tulang belakang manusia mengembang dan berubah melar tanpa adanya tekanan gravitasi yang terjadi secara terus menerus.
Baca Juga: Apa yang Membuat Astronaut Enggak Bisa Mendarat di Planet Saturnus?