GridKids.id - Halo, Kids, kali ini kamu akan belajar bersama materi Belajar dari Rumah (BDR) Antropologi Kelas XI SMA.
Setelah belajar bersama tentang perbedaan kajian etnografi juga studi kasus, kamu akan belajar tentang sejarah perkembangan etnografi.
Perkembangan etnografi enggak lepas dari sejarah peradaban Eropa.
Sejarah ini sejalan dengan penjelajahan samudra dan perdagangan internasional pada masanya.
Antropologi dan etnografi sebenarnya enggak terpisah satu sama lainnya, Kids.
Awalnya antropologi adalah studi yang dilakukan pada masyarakat dan kebudayaan di luar Eropa.
Orang-orang Eropa akan menjelajah ke kawasan yang ada di luar peradabannya untuk mendeskripsikannya dalam sebuah catatan.
Inilah kenapa awalnya etnografi enggak dibuat untuk tujuan akademis tapi dibuat untuk kepentingan para penjelajah yang melakukan perjalanan ke luar benua Eropa.
Sejak awal perkembangannya, tradisi penulisan etnografi sudah mengalami sejumlah perkembangan penting, karena ada dinamika sejarah dan pemikiran manusia di dalamnya.
Penulisan tentang masyarakat dan kebudayaan ini sudah melalui sejarah panjang, mulai dari era Yunani dan Romawi Kuno sampai ke abad-20.
Selanjutnya kamu akan diajak melihat perkembangan sejarah etnografi era Yunani dan Romawi Kuno, Abad Penemuan, dan Masa Pembaruan.
Baca Juga: Perbedaan Kajian Etnografi dan Studi Kasus, Antropologi Kelas XI SMA
A. Yunani dan Romawi Kuno
Pada awal perkembangan awal filsafat barat ada kaitannya dengan etnografi.
Beberapa tokoh filsafat dan pemikir terkenal pada masanya juga mengulas tentang konsep ini, misalnya:
1. Herodotus = menulis tentang masyarakat Mesir.
2. Megathenes (duta besar Yunani untuk India)= melukiskan tentang sistem kasta
3. Publius Cornelius Tacitus = menulis tentang masyarakat di Eropa Utara dalam bukunya yang berjudul Germania.
B. Abad Penemuan
Di abad 15 dan 17 adalah masa ketika bangsa Eropa bertemu dengan masyarakat yang tinggal di Benua Amerika, Osenia, dan Asia.
Mereka menemukan istilah Dunia Baru, hal ini seperti misalnya temua kebudayaan maju di Meksiko dan Peru.
Temuan kebudayaan maju di dua wilayah Amerika Selatan itu mengubah pandangan superioritas Eropa atas bangsa lainnya, nih, Kids.
Dari sini lahirlah konsep relativisme kebudayaan.
Baca Juga: Berbagai Kegunaan Etnografi dalam Studi Masyarakat, Antropologi XI SMA
Buku yang ditulis oleh De la Vega dalam bukunya yang berjudul Commentarios Reales Que Tratan del Origen de los Incas yang menggambarkan kebudayaan Inka di Peru.
Periode ini ditandai oleh rasa ingin tahu yang lebih besar tentang keberagaman budaya dan warna kulit.
Pertanyaan yang muncul ini berkaitan dengan asal-usul, sejarah, perkembangan beragam warna kulit, kebudayaan, juga peradaban manusia.
C. Masa Pembaruan
Menjelang abad ke-19, banyak keterangan yang lebih lengkap tentang masyarakat dan kebudayaan di dunia yang terkumpul dan bisa dibaca.
Voltaire dan Montesquieu memanfaatkan tulisan-tulisan itu untuk menyusun pandangan-pandangan mereka tentang kejayaan dan keruntuhan peradaban.
Mereka memahami bahwa India, Cina, dan Amerika Tengah sudah lama mencapai kemajuan yang tinggi, sehingga penulisan tentang peradaban dunia enggak boleh hanya berkutat di Eropa.
Montesquieu menulis L'esprit de Lois menuliskan perbandingan peraturan di berbagai masyarakat.
Selain itu, J.J. Rousseau dalam Social Contract, menyatakan bahwa pada dasarnya manusia terlahir bebas, namun hidupnya dibelenggu oleh hal-hal yang melingkupinya.
Lebih lanjut ada pernyataan bawah manusia pada dasarnya baik, namun peradaban malah membuat sifat baiknya menjadi sirna.
Pertanyaan: |
Seperti apa awal perkembangan etnografi di dunia? |
Petunjuk, cek lagi halaman 1. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.