Find Us On Social Media :

4 Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Fenomena Langit Aurora Borealis, Apa Saja?

Aurora borealis terlihat seperti selaput cahaya yang bergerak-gerak di langit malam.

GridKids.id - Kids, faktor apa saja yang memengaruhi terjadinya fenomena langit aurora borealis?

Salah satu fenomena langit yang terjadi di wilaya kutub adalah aurora.

Penampakan aurora sangat mencolok karena berwarna-warni dan sangat memesona, ya.

Aurora merupakan fenomena langit berupa cahaya alami yang terbentuk secara umum di daerah lintang tinggi, seperti Antarktika dan Kutub Utara.

Nah, fenomena di langit kutub utara dan kutub selatan memiliki nama yang berbeda, yakni aurora borealis dan aurora australis.

Aurora borealis (cahaya kutub utara) terjadi saat partikel bermuatan yang dilepaskan dari matahari bertemu dengan lapisan atmosfer Bumi.

Maka dari itu menghasilkan cahaya yang terlihat seperti selimut berwarna di langit malam.

Aurora borealis terlihat seperti selaput cahaya yang bergerak-gerak di langit malam, biasanya dalam bentuk berwarna-warni seperti hijau, merah muda, ungu, atau biru.

Fenomena ini terjadi di wilayah kutub, yaitu aurora borealis di belahan utara, sedangkan fenomena aurora australis di belahan selatan Bumi ya, Kids.

Di belahan utara, aurora borealis bisa terlihat di daerah seperti Norwegia, Islandia, Alaska, dan Kanada.

Simak informasi di bawah ini untuk mengetahui apa saja faktor terjadinya fenomena langit aurora borealis, ya.

Baca Juga: Aurora Borealis yang Mampu Mengeluarkan Suara #AkuBacaAkuTahu

Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Aurora Borealis

1. Angin Matahari dan Partikel Matahari

Aurora borealis berasal dari interaksi antara angin Matahari dan partikel bermuatan dari Matahari itu sendiri.

Matahari melepaskan partikel bermuatan dalam bentuk angin Matahari, ya.

Ketika partikel ini mencapai Bumi, medan magnet Bumi mengalihkan sebagian besar partikel ini ke wilayah kutub.

2. Medan Magnet Bumi

Bumi memiliki medan magnet yang melindungi atmosfer dari angin Matahari.

Ketika partikel bermuatan dari Matahari memasuki medan magnet Bumi, medan ini menuntun partikel tersebut ke arah kutub.

Diketahui hal ini menyebabkan partikel bermuatan bertabrakan dengan atmosfer Bumi di dekat kutub.

3. Kondisi Cuaca Antariksa dan Aktivitas Matahari

Baca Juga: Fakta-Fakta Unik Aurora Borealis yang Ternyata Mampu Mengeluarkan Suara, Benarkah?

Tahukah kamu? Aktivitas Matahari memiliki peran besar dalam intensitas aurora borealis.

Ketika Matahari aktif, lepasan partikel bermuatan menjadi lebih besar yang bisa menghasilkan aurora borealis yang lebih terang dan spektakuler.

Kondisi cuaca antariksa, seperti badai Matahari juga bisa memengaruhi kejadian aurora borealis dengan meningkatkan interaksi antara partikel bermuatan dengan medan magnet Bumi.

4. Interaksi dengan Atmosfer

Ketika partikel bermuatan dari Matahari bertabrakan dengan atmosfer Bumi, terutama di daerah kutub terjadi interaksi dengan molekul gas di atmosfer.

Molekul-molekul gas seperti oksigen dan nitrogen terpicu oleh energi partikel bermuatan.

Saat molekul-molekul ini kembali ke kondisi normal, mereka memancarkan cahaya yang terlihat sebagai aurora borealis.

Nah, demikianlah informasi tentang faktor yang memengaruhi terjadinya aurora borealis ya, Kids.

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.