Find Us On Social Media :

Folklor: Tradisi Lisan Warisan Indonesia, Materi Antropologi Kelas XI SMA

Folklor adalah salah satu sumber sejarah dan tradisi lisan yang diwariskan dari generasi-generasi.

GridKids.id - Kids, kali ini kamu masih akan membahas tentang artikel Belajar dari Rumah (BDR) Antropologi kelas XI SMA.

Di artikel sebelumnya kamu sudah mengenal tentang studi linguistik dan keragaman budaya juga bahasa.

Dalam buku materi Antropologi kelas XI SMA ini kamu akan diajak membahas tradisi marumpasa.

Tradisi marumpasa adalah tradisi balas pantun yang sampai saat ini masih dilestarikan oleh masyarakat Batak Toba.

Umpasa adalah salah satu ragam bahasa lisan berupa pantun yang isinya kebaikan, doa restu, nasihat, hingga permohonan baik yang dipanjatkan ke Tuhan, dengan harapan umpasa yang dituturkan jadi berkat untuk orang yang menerimanya.

Tradisi marumpasa biasanya dilakukan di berbagai upacara adat masyarakat Batak, seperti pesta pernikahan, kelahiran, kematian, panen, acara memasuki rumah, dan lain-lain.

Umpasa dituturkan oleh penatua adat atau orang yang memiliki pengetahuan mengenai adat.

Tradisi bertutur umpasa terdapat juga di suku Batak lain, suku Karo dan suku Mandailing.

Penyebutan nama umpasa berbeda-beda pada masing-masing wilayahnya.

Pada masyarakat Karo umpasa disebut dengan ndung-dungen, pada masyarakat Batak Pak-Pak dan Batak Simalungun umpasa atau uppasa, masyarakat Mandailing disebut dengan pantun.

Lalu, apakah yang dimaksud dengan tradisi marumpasa yang jadi folklor Indonesia ini?

Baca Juga: Klasifikasi Ragam Bahasa Indonesia Berdasar Wilayahnya, Antropologi XI SMA

Umpasa, Folkfor Indonesia

Folklor berasal dari bahasa Inggris yaitu folklore, berasal dari kata folk dan lore.

Kata folk sama artinya dengan kata kolektif, sehingga folklore bisa dianggap sebagai tradisi lisan yang diwariskan turun temurun ke satu kebudayaan atau komunitas.

Indonesia punya kekayaan folklor yang menarik untuk dikaji.

Menurut Alan Dundes, folklor adalah sekelompok orang yang punya ciri-ciri pengenal fisik, sosial, dan kebudayaan.

Hal ini memungkinkan satu kelompok dengan kelompok-kelompok lainnya.

Jan Harold Brunvand mendefinisikan folklor sebagai kebudayaan kolektif yang tersebar dan diwariskan turun temurun.

Folklor secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun aktivitas contoh yang disertai gerak isyarat atau alat pembantu pengingat.

Dilansir dari kompas.com, berikut adalah ciri-ciri folkfor, di antaranya.

- Bersifat tradisional, yaitu disebarkan dalam bentuk relatif tetap atau dalam bentuk standar.

- Folklor merupakan versi-versi yang berbeda karena penyebarannya dilakukan dari mulut ke mulut sehingga terjadinya proses lupa diri manusia atau proses interpolasi.

- Bersifat anonim, yaitu nama penciptanya sudah enggak diketahui orang lagi.

Baca Juga: Penerapan Etnologi (Bahasa) dalam Kajian Keberagaman, Antropologi XI SMA

- Folklor biasanya punya bentuk rumus atau pola

- Folklor berfungsi sebagai alat pendidik, pelipur lara, protes sosial, dan proyeksi keinginan terpendam.

- Folklor adalah milik bersama dari kolektif tertentu

- Folklor pada dasarnya bersifat polos dan lugu sehingga seringkali terlihat kasar dan terlalu spontan.

Pertanyaan:
Seperti apakah yang dimaksud dengan tradisi umpasa?
Petunjuk, cek lagi halaman 1. 

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.