Find Us On Social Media :

5 Mitos Perilaku Kucing yang Sering Disalahartikan Pemilik, Apa Saja?

Ada berbagai mitos tentang perilaku aneh kucing.

GridKids.id - Salah satu hewan peliharaan yang banyak dipelihara karena tingkah lucunya yang menggemaskan.

Yap, kucing memang suka menunjukkan perilakunya yang aneh dan susah dimengerti.

Hewan berbulu ini bahkan suka menanduk, berguling, main dengan kardus, atau lari.

Nah, ada sejumlah perilaku yang sering dilakukan kucing namun juga sering salah diartikan.

Hmm..apa saja itu? Yuk, kita cari tahu mitos tentang perilaku kucing berikut ini!

Mitos tentang Perilaku Kucing

1. Kucing tak bisa dilatih

Mungkin ada kesalahpahaman umum bahwa kucing tak dapat dilatih atau melatih mereka lebih sulit daripada melatih anjing.

Namun, untungnya pernyataan ini tak benar. Saat seorang pemilik merasa kucingnya tak dapat dilatih, mereka percaya bahwa masalah perilaku kucing tak dapat diselesaikan.

Walau tak mudah, kucing dapat bisa perilaku dasar (penargetan, perhatian), perilaku peternakan yang positif (memotong kuku, menyikat, dan menangani), dan trik menyenangkan (berguling, tos).

2. Kucing berharap dielus saat menunjukkan perutnya

Baca Juga: 5 Alasan Di Balik Suara Desisan Kucing, Benarkah Kucing Merasa Terancam?

Ketika kucing berguling dan memperlihatkan perutnya, banyak orang menganggapnya sebagai ajakan untuk mengelus perut kucing mereka.

Kucing tak selalu ingin menyampaikan hal itu kepadamu saat ia memperlihatkan perutnya.

Kucing terkadang berguling telentang untuk menunjukkan postur defensif.

Saat kucing merasa tak dapat melarikan diri, ia akan berguling-guling untuk menggunakan cakar dan giginya dengan lebih baik untuk melawan pemangsa.

Perut kucing merupakan area yang sangat rentan karena menyimpan banyak organ vital.

3. Anak kucing enggak butuh sosialisasi

Sama halnya dengan anak anjing, pentingnya bagi anak kucing untuk disosialisasikan dan dilatih dengan benar.

Anak kucing memiliki periode sosialisasi selama di minggu-minggu pertama kehidupan.

Anak kucing akan mempelajari apa yang aman dan enggak aman di lingkungan mereka.

Sosialisasi yang buruk bisa mengakibatkan mereka bersembunyi dari orang-orang, takut pada hewan peliharaan lain, dan lambat beradaptasi dengan lingkungan baru.

Anak kucing yang tersosialisasi dengan baik cenderung lebih ramah, mau bersosialisasi, serta memiliki keterampilan mengatasi masalah yang lebih baik.

Baca Juga: Kenapa Kucing Memuntahkan Makanannya? Ketahui 4 Penyebab Ini

4. Kucing suka sendiri 

Salah satu anggapan lain adalah kucing yang suka menyendiri saat mereka berada di rumah.

Dilansir dari Vet Street, Perpisahan atau meninggalkan kucing sendirian di rumah bisa membuat mereka stres.

Hal ini bisa menyebabkan perilaku buruk seperti buang air kecil dan besar sembarangan, muntah, dan vokalisasi berlebihan.

Untuk membuat kucingmu senang, penting untuk membatasi waktu mereka sendiri dan memberi mereka stimulasi dan interaksi dalam bentuk permainan atau belaian.

5. Kucing mencakar karena mereka jahat

Kucing bisa mencakar karena berbagai alasan dan bukan karena mereka jahat, Kids.

Terkadang, mereka suka mencakar kamu untuk mengungkapkan rasa kesalnya.

Misalnya, jika mereka enggak dipegang atau dibelai dengan cara yang benar.

Beberapa kucing juga menggaruk saat bermain, terutama ketika diajak bermain mangsa.

Tak hanya itu, masalah medis yang mendasari seperti radang sendi yang menyebabkan kucing merasa tak nyaman dan membuatnya lebih mungkin menyerangmu.

Baca Juga: Kenapa Kucing Suka Menjilati Tubuhnya Sendiri? #AkuBacaAkuTahu

Nah, itu dia berbagai mitos terkait perilaku kucing yang penting diketahui pemilik.

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.