GridKids.id - ‘Kearifan lokal’ atau local wisdom merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat yang diwariskan secara turun-temurun.
Di Indonesia memiliki banyak adat, tradisi hingga budaya memiliki kearifan lokal dalam daerahnya masing-masing.
Nah, dalam materi kali ini GridKids akan membahas tentang kearifan lokal dalam buku IPS kelas 9.
Pengertian Kearifan Lokal
Kearifan lokal adalah sudut pandang masyarakat akan wilayah atau daerah yang mereka tempati.
Pandangan hidup adalah pandangan hidup yang sudah tertanam menjadi kepercayaan orang-orang di wilayah tersebut selama puluhan bahkan ratusan tahun.
Sebelumnya sudah diketahui bahwa kearifan lokal merupakan kebudayaan secara turun menurun, maka para orangtua dari generasi sebelumnya akan mewariskan tradisi kepada anak-anak mereka dan begitu seterusnya.
Mengingat kearifan lokal adalah pemikiran yang sudah lama dan berusia puluhan tahun, maka kearifan lokal yang ada pada suatu daerah jadi begitu melekat dan sulit untuk dipisahkan dari masyarakat yang hidup di wilayah tersebut.
Salah satu ciri dari kearifan lokal adalah mampu mempertahankan tradisi dan tak terpengaruh dari budaya lain.
Namun, selain itu ada ciri-ciri lainnya dari kearifan lokal yaitu:
Baca Juga: 10 Dampak Negatif Kearifan Lokal bagi Kehidupan Masyarakat
1. Bertahan dari Gempuran Budaya Asing
Setiap negara dan daerah memiliki budaya masing-masing. Indonesia sendiri masih mempertahankan budaya adat dan istiadatnya.
Hal ini berbeda dengan negara lainnya yang sudah melupaka adat istiadat warisan nenek moyangnya.
2. Memiliki Kemampuan Mengakomodasi Budaya yang Berasal dari Luar
Perkembangan teknologi saat ini memudahkan setiap orang untuk bisa terhubung dengan siapa saja.
Budaya atau tren dari luar biasanya menyebar cepat melalui YouTube, televisi, dan media sosial.
Karena itu juga yang membuat budaya asing bisa dengan mudah memasuki Indonesia.
Dengan mudahnya budaya luar masuk ke Indonesia, sehingga kita perlu mengakomodir hal tersebut agar tak merusak kepercayaan kearifan lokal yang sudah ada sebelumnya.
3. Mampu Mengintegrasikan Budaya Asing ke Dalam Budaya Asli di Indonesia
Selain memiliki kemampuan untuk mengakomodasi, kearifan lokal juga perlu mengintegrasikan budaya asing yang masuk dan memadukannya dengan budaya yang sudah ada dengan baik.
4. Mampu Mengendalikan Budaya Asing yang Masuk
Baca Juga: Bagaimana Sikap Terhadap Perbedaan Kearifan Lokal yang Ada, Kelas 4 SD
Budaya asing bukanlah sesuatu yang bisa ditolak dengan mudah, namun kita juga perlu mengendalikan budaya luar yang masuk ke dalam budaya lokal agar tak menghilangkan adat istiadatnya.
Contoh Kearifan Lokal
Satu contoh kearifan lokal misalnya seperti ajaran Pitutur Tilu di masyarakat Sunda yang mendiami daerah Jawa Barat. “Pitutur Tilu” berarti “Tiga Nasihat”.
Tiga nasihat tersebut terdiri dari Tata Wayah (Tata Waktu), Tata Lampah (Tata Perilaku), dan Tata Wilayah (Tata Ruang).
Tata Waktu mengajarkan hal-hal terkait pembagian waktu yang tepat dalam beraktivitas, baik dalam satu hari maupun satu tahun penuh.
Termasuk di dalamnya ada anjuran waktu yang tepat untuk memulai pertanian dan memanen hasilnya.
Tata Perilaku mengajarkan cara bersikap yang sesuai dengan norma kesopanan, baik untuk berinteraksi dengan orang yang lebih tua, teman sebaya, maupun orang yang lebih muda.
Sementara tata ruang mengajarkan cara menata lahan untuk aktivitas penunjang kehidupan
Nah, itulah pengertian, ciri-ciri hingga contoh dari kearifan lokal, ya, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia!