Find Us On Social Media :

Relativisme Kebudayaan dalam Ilmu Antropologi, Antropologi Kelas XI SMA

Dalam ilmu antropologi, enggak ada nilai atau kebenaran universal karena semuanya kembali pada sudut pandang yang digunakan.

GridKids.id - Kids, kamu masih akan membahas bersama artikel Belajar dari Rumah (BDR) materi Antropologi kelas XI SMA.

Sebelumnya kamu telah lebih dulu membahas prinsip dasar dalam ilmu antropologi, salah satunya adalah relativisme kebudayaan.

Dalam ilmu antropologi budaya, terdapat istilah relativisme budaya yang menjadi salah satu prinsip antropologi.

Prinsip ini digunakan dalam melihat suatu nilai, perilaku, dan budaya yang ada dalam suatu kelompok masyarakat sesuai budaya masyarakat yang dikaji itu sendiri.

Relativisme budaya adalah sebuah pandangan bahwa tiap masyarakat, nilai, kebudayaan, kebiasaan, kepercayaan, dan aktivitas harus dipahami dari cara atau sudut pandang budaya itu sendiri.

Perintis awal relativisme budaya, seperti Franz Boas (1911-1940), muridnya Ruth Benedict (1934), Margaret Mead (1950), dan Melville Herskovits (1948) yang sangat teliti dalam sejarah.

Mereka menolak doktrin superioritas dan inferioritas budaya.

Mereka beranggapan bahwa budaya harus dipelajari dengan istilah mereka sendiri sebagai sesuatu yang terintegrasi secara menyeluruh.

Prinsip relativisme budaya menolak pandangan bahwa ada kebenaran atau nilai yang sifatnya universal.

Hal ini bertolak dari pemahaman bahwa sebuah kelompok mungkin akan menerapkan nilai-nilai bersama yang berbeda karena keyakinan mereka tentang situasi mereka berbeda dari kelompok masyarakat lain.

Kebudayaan masyarakat yang beragam punya cara masing-masing untuk mengatur hubungan juga tindakan masyarakatnya.

Baca Juga: Sejarah Perkembangan Ilmu Antropologi, Materi Antropologi Kelas XI SMA