Find Us On Social Media :

Apa yang Membuat Kita Sulit Mengingat Mimpi saat Bangun Tidur?

Mimpi sering kita alami ketika kita tidur. Kenapa kita enggak bisa mengingat mimpi itu ketika kita bangun, ya?

GridKids.id - Mimpi atau bunga tidur adalah salah satu fenomena yang umum terjadi dalam keseharian kita.

Kita bisa bermimpi ketika kita tertidur dan kita sudah masuk ke fase Rapid Eye Movement (REM).

Namun, uniknya kita kadang kesulitan mengingat mimpi yang kita alami ketika kita terbangun dari tidur.

Ketika kita tidur, aktivitas otak terlihat mirip dengan otak ketika kita terjaga.

Selama fase REM, area otak akan mentransfer ingatan ke dalam bagian penyimpanan jangka panjang relatif yang enggak aktif.

Ini mungkin jadi efek samping dari peran fase REM dalam pengelolaan memori kita sehari-hari.

Dilansir dari kompas.com, menurut Scientific American ketika kita bermimpi area memori jangka pendek kita akan aktif selama fase tidur REM ini.

Tapi, otak hanya akan menyimpan memori selama 30 detik saja.

Seseorang harus bangun dari fase tidur REM sebelum dia bisa mengingat mimpi yang dialaminya.

Tapi, jika kamu terbangun di tahap tidur berikutnya (non-REM) tanpa terbangun, maka mimpi itu enggak akan tersimpan dalam bagian ingatan jangka panjang di otakmu.

Fase tidur REM kita alami tiap 90 menit sekali dan makin lama kita tidur maka akan makin larut kita.

Baca Juga: Bagai Momok, Apa yang Terjadi Ketika Kita Tidur dan Mengalami Mimpi Buruk?

Faktor yang Memengaruhi Memori Terhadap Mimpi

Jam-jam terakhir kita tidur adalah waktu yang penting dalam fase bermimpi kita.

Orang akan cenderung ingat dengan mimpi-mimpi terakhir yang dilihat sebelum terbangun atau terjaga dari tidur.

Penelitian mengungkap bahwa faktor gender mempengaruhi seberapa sering kita mengingat mimpi kita sendiri.

Kebanyakan perempuan disebut lebih sering mengingat mimpi mereka dibandingkan dengan laki-laki.

Faktor usia juga ambil andil, orang yang masih muda lebih banyak mengalami mimpi dibandingkan mereka yang sudah berusia lanjut atau lebih tua.

Ada orang yang bisa mengenang mimpi yang dialami meski banyak waktu sudah berlalu, kesan yang ditinggalkan cukup kuat.

Sedangkan ada juga yang hampir enggak pernah mengingat mimpi yang dialaminya ketika tidur.

Kepribadian seseorang juga disebut memengaruhi kemampuan mengingat mimpi yang dialami beberapa orang.

Orang yang punya kepribadian introvert dan punya fokus yang baik diketahui lebih banyak mengingat mimpi mereka.

Berbeda dengan orang-orang ekstrovert yang orientasinya sangat mudah terdistraksi oleh aktivitasnya yang super sibuk dan energinya yang seolah tanpa batas.

Baca Juga: Apa Kaitannya Sering Bermimpi dengan Kualitas Tidur Seseorang?

Penelitian ilmiah yang dilakukan pada 2017 juga mengaitkan ingatan tentang mimpi dengan minat seseorang terhadap sebuah hal.

Kepribadian seseorang yang enggak ragu mencoba hal baru dan menggali ide-ide unik juga bisa jadi modal mimpi-mimpi unik yang sangat berkesan untuk diingat ketika terjaga nantinya.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.