GridKids.id - Kids, kali ini GridKids akan mengajakmu belajar tentang teori lempeng tektonik.
Teori lempeng tektonik membahas tentang pergerakan benua yang membentuk pegunungan, peristiwa gempa Bumi, hingga aktivitas vulkanik yang terus terjadi di daerah yang ada gunung berapi di sana.
Lempeng berada di bagian penyusun materi bumi paling atas yang ketebalannya bisa mencapai 100 km.
Gerak tektonik adalah proses pergerakan di kerak bumi yang menimbulkan lekukan, lipatan, hingga patahan yang memengaruhi tinggi rendahnya permukaan Bumi yang berbeda satu dan lainnya.
Lempeng tektonik berkaitan erat dengan lapisan litosfer Bumi yang terdiri dari kerak dan mantel Bumi yang padat dan kaku.
Litosfer Bumi juga mengalami proses pembentukan sampai menjadi lempeng-lempeng tektonik yang ada di muka Bumi.
Pergerakan lempeng tektonik bisa memengaruhi permukaan Bumi yang bentuknya jadi lebih dinamis, Kids.
Nah, lempeng tektonik memiliki beberapa teori besar menurut ilmu geologi, yang menjelaskan tentang interaksi-interaksi dari lempeng-lempeng itu.
Awalnya teori lempeng tektonik pertama kali muncul untuk menjelaskan fenomena pergerakan benua.
Dulunya benua adalah satu kesatuan yang dikenal dengan supercontinent atau benua super besar yang bernama Pangea.
Pangea yang sangat besar lalu terbagi jadi dua, yaitu Gondwana dan Laurasia.
Baca Juga: Pangea Ultima, Penyatuan Benua Bumi yang Diprediksi Jadi Era Kepunahan Mamalia