GridKids.id - Tahukah kamu, kucing ternyata memiliki pengalaman trauma yang sama halnya dengan manusia.
Hal ini tentu saja bisa berdampak pada kesehatan kucing, dan pemilik tak boleh mengabaikannya.
Jika kucing mengalami satu atau lebih insiden yang kurang menyenangkan, hewan berbulu ini akan mengalami takut, stres, hingga trauma.
Sebagai pemilik, kita harus tahu tanda-tanda kucing trauma yang dapat membantu kita untuk mengatur emosi kucing.
Lantas, apa saja tanda-tanda kucing yang mengalami trauma?
Tanda Kucing Mengalami Trauma
1. Banyak bersembunyi
Kucing yang cemas dan trauma cenderung menghabiskan banyak waktu untuk bersembunyi, karena hal tersebut membuat mereka jadi merasa lebih aman.
Dorongan untuk melarikan diri dan bersembunyi adalah bagian dari respons naluri mereka untuk menjaga diri dari bahaya.
Bersembunyi merupakan perilaku kucing yang normal, tetapi mengkhawatirkan jika berlebihan. Itu kemungkinan besar mereka sedang mengalami banyak tekanan emosional.
2. Perubahan pola tidur
Baca Juga: Kenapa Kucing Dapat Melompat dengan Baik? Begini Penjelasannya
Gangguan tidur bisa dilihat dari kucing yang mengalami stres dan trauma tingkat tinggi, yang mana mereka ada dalam keadaan yang gelisah.
Akibatnya, kucing tak bisa cukup bersantai dan tidur. Kamu pun mungkin menemukan mereka sering mondar-mandir di malam hari.
Mengeong yang berlebihan juga menjadi indikasi bahwa kucing mengalami stres atau trauma.
Bila kucingmu jadi lebih berisik, hal ini bisa menjadi tanda bahwa mereka mencoba untuk mengomunikasikan hal yang ia alami kepadamu.
3. Buang air sembarangan
Kucing dikenal sebagai hewan yang bersih dan tak akan buang air sembarangan di rumah kecuali untuk menandai wilayahnya.
Tetapi, jika kamu melihat kucingmu terus buang air kecil dan air besar di luar kotak kotorannya, bisa jadi kucing mengalami trauma.
Di sisi lain, itu juga bisa karena kondisi medis tertentu. Oleh karena itu, kamu bisa memeriksakan ke dokter hewan untuk memastikan kondisinya.
4. Lebih agresif
Ketika kucing mengalami peristiwa trauma, hal ini bisa membuatnya jadi lebih menunjukkan perilaku agresif.
Saat kucing merasa terancam, respons "lawan atau lari" mereka diaktifkan.
Baca Juga: 3 Jenis Minuman Ini Sebaiknya Tak Boleh Dikonsumsi Kucing, Apa Saja?
Jika mereka tak dapat melarikan diri karena terpojok atau terlalu dekat dengan bahaya, mereka akan melakukan agresi untuk melindungi diri.
Kucing yang mengalami trauma juga memiliki tingkat stres latar belakang tertentu yang bisa menyebabkan peningkatan gairah.
Hal inilah yang mengakibatkan tanggapan berlebihan yang enggak proporsional dengan ancaman yang ada. Misalnya, saat kamu membelai kepalanya, akan direspon berlebihan dan membuatnya menyerang.
Nah, itu dia tanda-tanda kucing yang sedang mengalami stres dan harus pemilik ketahui.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.