Kelebihan Zat Besi Bisa Picu Penyakit Kronis, Kenapa Begitu?

Tuna adalah salah satu jenis asupan makanan yang kaya zat besi. Kandungan zat besi baik untuk mendukung fungsi organ tubuh, Kids.

Tuna adalah salah satu jenis asupan makanan yang kaya zat besi. Kandungan zat besi baik untuk mendukung fungsi organ tubuh, Kids.

GridKids.id - Kids, tahukah kamu apa peran zat besi dalam mendukung kesehatan tubuh kita?

Zat besi adalah salah satu kandungan mineral penting dalam proses pembentukan hemoglobin.

Jika asupan hemoglobin dalam tubuh cukup dan enggak kekurangan, maka sel darah merah bisa bekerja mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh kita.

Ketika pasokan oksigen lancar maka organ-organ tubuh kita jadi bisa berfungsi denga baik, Kids.

Zat besi punya peranan penting untuk mendukung imunitas tubuhmu, Kids.

Jika imunitasmu terjaga maka kamu enggak akan mudah jatuh sakit, nih.

Namun, ternyata enggak hanya kekurangan zat besi yang bisa menimbulkan masalah bagi kesehatan tubuh.

Jika tubuhmu kelebihan zat besi, yang terjadi juga gangguan kesehatan yang beresiko, lo.

Dilansir dari laman kompas.com, enggak semua zat besi yang kita konsumsi akan terserap sempurna.

Hanya sekitar 14-18% saja zat besi yang terserap oleh tubuh kita, sedangkan sisanya akan dikeluarkan dari tubuh kita lewat proses sekresi.

Lalu, apa saja sih efek yang terjadi jika tubuh seseorang kelebihan zat besi, Kids?

Baca Juga: 7 Sayuran Penambah Darah untuk Cegah Anemia, Salah Satunya Kale

Hal yang Terjadi Jika Tubuh Kelebihan Zat Besi

Menurut National Institutes of Health, United States Department of Health and Human Services, orang dewasa yang punya kesehatan pencernaan yang normal punya risiko kelebihan zat besi yang rendah.

Jika tubuh kita enggak bisa mengatur proses penyerapan zat basi dengan baik maka bisa terjadi hemokromatosis.

Penyakit ini bisa terjadi ketika sudah banyak zat besi yang menumpuk di organ, seperti hati, pankreas, hingga kelenjar di bawah otak.

Penumpukan zat besi ini bisa menyebabkan kerusakan fungsi organ yang akan ditandai dengan perubahan warna tubuh jadi cokelat hingga perunggu.

Kerusakan yang terjadi akibat penumpukan zat besi di pankreas ini bisa memicu diabetes, lo. Kenapa bisa begitu?

Ternyata ketika kerja pankreas terganggu maka produksi insulin jadi terhambat.

Kamu tentu sudah tahu bahwa insulin penting bagi tubuh untuk memastikan kadar gula darah tetap stabil, Kids.

Namun, sejauh ini kondisi hemokomatosis dipicu oleh kondisi genetik atau mutasi gen yang berkaitan dengan proses penyerapan zat besi dalam tubuh seseorang.

Tubuh orang yang kelebihan zat besi biasanya akan menunjukkan ciri-ciri tertentu, seperti kelelahan parah, penurunan berat badan, sakit perut, perubahan warna kulit jadi lebih gelap di area tubuh tertentu, dan lain sebagainya.

Selain diabetes, penyakit komplikasi yang dipicu oleh kelebihan zat besi misalnya: radang sendi, sirosis hati, pembesaran hati, hipotiroidisme, hingga penyakit jantung.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.