2. Sifat anti-inflamasi
Pada sebuah studi menunjukkan bahwa ada beberapa komponen aktif dalam jahe dapat mengurangi peradangan, termasuk menekan sitokin pro-inflamasi dan menurunkan regulasi induksi gen inflamasi.
Contohnya, seperti penelitian yang menunjukkan bukti bahwa jahe dapat membantu meringankan rasa sakit pada orang yang mengalami osteoartritis.
Osteoartritis adalah bentuk paling umum dari radang sendi yang disebabkan oleh kerusakan atau kerusakan tulang rawan sendi.
3. Membantu masalah pencernaan
Riset menemukan bahwa jahe memiliki efek positif pada jumlah waktu yang dibutuhkan seseorang untuk mencerna makanan.
Jahe memiliki efek pada disritmia, gangguan yang mengganggu pergerakan makanan lewat sistem pencernaan.
Namun, perlu dicatat bahwa efek negatif jahe bagi sebagian orang bisa mencakup efek gastrointestinal, seperti kembung atau rasa tak nyaman.4. Perlindungan bagi kesehatan otak
Stres oksidatif merupakan kondisi yang dapat terjadi ketika enggak ada cukup antioksidan untuk menghilangkan radikal bebas yang berlebihan dalam tubuh, yang dapat mengakibatkan kerusakan pada sel dan jaringan.
Hal ini juga dikaitkan dengan penyakit degeneratif seperti penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson.
Baca Juga: Jahe hingga Lemon, Ketahui 6 Bahan Alami untuk Meredakan Batuk Akibat Polusi Udara
Penelitian menemukan bahwa sifat anti inflamasi dan antioksidan dalam jahe dapat berkontribusi pada pengurangan stres oksidatif dan penanda peradangan.