GridKids.id - Kids, kali ini kamu masih akan membahas tentang materi Belajar dari Rumah (BDR) Sejarah XI SMA.
Kamu masih akan diajak membahas tentang detik-detik menuju proklamasi kemerdekaan.
Di artikel kali ini kamu akan diajak membahas tentang kerjasama antara kaum pemuda dan pasukan peta (pembela tanah air).
Di siang hari 15 Agustus 1945 di Asrama Mahasiswa Kedokteran, Prapatan 10, sejumlah mahasiswa berkumpul untuk membicarakan ketegasan sikap setelah penyerahan Jepang dan pelaksanaan proklamasi.
Dari berita Radio Australia yang mereka dengar, Jepang sudah menyerah pada Sekutu dan pada 15 Agustus akan diadakan penyerahan kekuasaan.
Dalam pertemuan itu dinyatakan bahwa proklamasi harus dilakukan Bung Karno dan Bung Hatta sedini mungkin supaya lepas dari pengaruh Jepang.
Pada sore hari, sesuai dengan rencana, sejumlah pemuda dan mahasiswa mengadakan rapat di ruang Lembaga Bakteriologi Jl. Pegangsaan Timur 17.
Rapat dipimpin oleh Chaerul Saleh dan di antara yang hadir ada Wikana, Bonar SK, AB Lubis, Margono, Darwis Karimuddin, Syarif Thayeb, Eri Sudewo, Chandra Alif, Wahidin, Subianto, dan Nasrun Iskandar.
Rapat ini berusaha menegaskan tuntutan golongan pemuda supaya proklamasi segera dilaksanakan dan lepas secepatnya dari pengaruh Jepang.
Mereka mengetahui bahwa Bung Karno dan Bung Hatta akan memproklamasikan kemerdekaan setelah disetujui rapat PPKI pada 16 Agustus 1945.
Rapat itu memutuskan bahwa dua tokoh itu harus didesak untuk segera mengumumkan kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Menuju Proklamasi Kemerdekaan: Pertemuan di Vietnam Hingga Rengasdengklok, Sejarah XI SMA
Penculikan Bung Karno dan Bung Hatta
Setelahnya hasil rapat akan disampaikan ke Bung Karno oleh para wakil pemuda yang terdiri dari Wikana, Darwis, Suroto Kunto, dan Subadio.
Pertemuan ini enggak menghasilkan apa-apa sebab Bung Karno tetap kukuh di pendiriannya untuk meminta persetujuan PPKI lebih dulu.
Pilihan dan pemikiran golongan pemuda menyadari bahwa gerakannya harus didukung kekuatan senjata dari Peta dan Heiho.
Ada dua orang pemuda yang ditugaskan menghubungi asrama Peta di Jl. Jagamonyet adalah Yusuf Kunto dan Surakhmat.
Awalnya permintaan golongan muda ditolak oleh Shodanco Singgih, namun akhirnya disetujui setelah didesak oleh Chaerul Saleh.
Pasukan Peta memberikan senjata pada para pemuda yang disimpan di asrama dan beberapa rumah mereka.
Di tengah malam para pemuda dan mahasiswa berkumpul di Jl. Cikini 71 untuk membicarakan tentang bujukan pada Bung Karno dan Bung Hatta.
Mereka memutuskan untuk membawa dua pemimpin bangsa itu ke luar kota supaya bisa memproklamirkan kemerdakaan Indonesia di sana.
Di dini hari 16 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta dijemput oleh anggota Peta di dini hari ketika waktu sahur untuk dibawa ke Rengasdengklok.
Hampir sehari penuh Bung Karno dan Bung Hatta ada di Rengasdengklok dan direncanakan untuk memproklamirkan kemerdekaan di sana.
Baca Juga: Kekalahan-Kekalahan Jepang dan Propagandanya, Sejarah Kelas XI SMA
Di lain sisi, tercapai kesepakatan antara Achmad Subarjo sebagai perwakilan golongan tua dan Wikana sebagai perwakilan golongan muda untuk melaksanakan proklamasi di Jakarta.
Pertanyaan: |
Siapakah dua perwakilan golongan muda yang diutus menghubungi asrama PETA? |
Petunjuk, cek lagi halaman 2. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.