Penculikan Bung Karno dan Bung Hatta
Setelahnya hasil rapat akan disampaikan ke Bung Karno oleh para wakil pemuda yang terdiri dari Wikana, Darwis, Suroto Kunto, dan Subadio.
Pertemuan ini enggak menghasilkan apa-apa sebab Bung Karno tetap kukuh di pendiriannya untuk meminta persetujuan PPKI lebih dulu.
Pilihan dan pemikiran golongan pemuda menyadari bahwa gerakannya harus didukung kekuatan senjata dari Peta dan Heiho.
Ada dua orang pemuda yang ditugaskan menghubungi asrama Peta di Jl. Jagamonyet adalah Yusuf Kunto dan Surakhmat.
Awalnya permintaan golongan muda ditolak oleh Shodanco Singgih, namun akhirnya disetujui setelah didesak oleh Chaerul Saleh.
Pasukan Peta memberikan senjata pada para pemuda yang disimpan di asrama dan beberapa rumah mereka.
Di tengah malam para pemuda dan mahasiswa berkumpul di Jl. Cikini 71 untuk membicarakan tentang bujukan pada Bung Karno dan Bung Hatta.
Mereka memutuskan untuk membawa dua pemimpin bangsa itu ke luar kota supaya bisa memproklamirkan kemerdakaan Indonesia di sana.
Di dini hari 16 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta dijemput oleh anggota Peta di dini hari ketika waktu sahur untuk dibawa ke Rengasdengklok.
Hampir sehari penuh Bung Karno dan Bung Hatta ada di Rengasdengklok dan direncanakan untuk memproklamirkan kemerdekaan di sana.
Baca Juga: Kekalahan-Kekalahan Jepang dan Propagandanya, Sejarah Kelas XI SMA
Di lain sisi, tercapai kesepakatan antara Achmad Subarjo sebagai perwakilan golongan tua dan Wikana sebagai perwakilan golongan muda untuk melaksanakan proklamasi di Jakarta.
Pertanyaan: |
Siapakah dua perwakilan golongan muda yang diutus menghubungi asrama PETA? |
Petunjuk, cek lagi halaman 2. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.