Hal ini didasari fakta bahwa catatan fosil hanya mencakup sedikit dari keseluruhan rekaman kehidupan makhluk hidupnya.
Fosil juga enggak punya jaringan lunak dari makhluk hidup dan hanya menyisakan tulang sebagai sumber informasinya.
Studi paleopatologi bukan hanya fokus pada identifikasi penyakit, tapi juga bisa mengungkap interaksi dan lingkungan hingga perilaku sosial dinosaurus pada masanya.
Rekaman Kesehatan Dinosaurus menurut Temuan Fosil
Tengkorak kubah milik Pachycephalosaurs, seekor dinosaurus herbivora bertubuh kecil, memiliki lesi tulang akibat cedera.
Lesi pada tulang ini bisa terjadi karena dinosaurus ini sering menggunakan kubah untuk membentur-benturkan kepalanya.
Tingkah atau perilaku Pachycephalosaurs mengingatkan kita dengan perilaku domba yang bertanduk besar, Kids.
Ilmu Paleopatologi juga sering menemukan catatan patah tulang dari temuan fosil dinosaurus, lo.
Beberapa dinosaurus diperkirakan selamat dari trauma akibat benturan parah dan selalu merasa kesakitan sepanjang waktu.
Contohnya pada Parasaurolophus walkeri yang punya jambul melengkung panjang.
Ahli paleontologi berpikir kalau lekukan V di tulang belakang adalah sesuatu yang alami terbentuk secara natural.
Baca Juga: 6 Satwa yang Bertahan Hidup dari Kepunahan Massal 65 Juta Tahun Lalu #AkuBacaAkuTahu