Find Us On Social Media :

Apa yang Terjadi Jika Galaksi Bima Sakti Menabrak Galaksi Lain di Dekatnya?

Galaksi Bima Sakti merupakan galaksi di mana tata surya kita berada. Apa yang akan terjadi jika galaksi kita bertabrakan dengan galaksi-galaksi tetangga?

GridKids.id - Kids, pada artikel GridKids sebelumnya kamu telah membahas galaksi-galaksi yang bisa dilihat di langit kita.

Para ahli memperkirakan ada milyaran bintang dan berbagai galaksi yang ada terbentang di alam semesta.

Hingga kini para astronom masih terus mempelajari dan meneliti tentang hal ini, meski masih sangat banyak yang belum berhasil terungkap.

Bumi dan tata surya kita termasuk dalam galaksi Bima Sakti atau Milky Way Galaxy.

Tentu kamu pun tahu bahwa Bima Sakti bukan satu-satunya galaksi di alam semesta.

Bima Sakti memiliki beberapa galaksi tetangga, seperti misalnya galaksi Andromeda (Messier 31/M31) berjarak 2,5 juta tahun cahaya dan Galaksi Triangulum (Messier 33/M33) yang berjarak 3 juta tahun cahaya dari Bima Sakti.

Ketiga galaksi ini saling berinteraksi satu lain meski juga berada di jaraknya masing-masing.

Bersumber dari laman ilmugeografi.com, peneliti dari University of St. Andrews mengungkap bahwa Galaksi Bima Sakti dan Galaksi Andromeda sudah pernah mengalami tabrakan sekitar 10 milyar yang lalu.

Teori yang digunakan oleh peneliti ini mengunakan teori gravitasi Modified Newtonian Dynamics (MDO) yang punya konsep sedikit berbeda dengan konsep gravitasi Newton dan Einstein.

Tanda-tanda yang mendukung teori tentang teori tabrakan Galaksi Bima Sakti dengan Galaksi Andromeda adalah adanya galaksi kerdil di sekitar Galaksi Bima Sakti.

Nah, meski sudah pernah bertabrakan sebelumnya, bukan berarti di masa depan kedua galaksi yang bertetangga ini enggak akan saling menabrak satu sama lain lagi.

Baca Juga: Berukuran Sangat Besar, Kenapa Kita Tak Bisa Melihat Galaksi di Langit Malam?

Prediksi Tabrakan antar Galaksi Bima Sakti dan Andromeda

Para ahli dan peneliti mengungkap sebuah klaim bahwa Galaksi Andromeda kini bergerak mendekati Galaksi Bima Sakti.

Dua galaksi yang bertetangga ini diperkirakan akan mengalami tabrakan dahsyat sekitar 4,5 milyar tahun lagi.

Prediksi ini berasal dari sebua pengamatan yang dilakukan oleh pesawat Gaia, sebuah pesawat ruang angkasa Eropa.

Pesawat Gaia juga telah berjasa mendukung para ilmuwan menyusun peta 3D dari Galaksi tempat kita berada yaitu Galaksi Bima Sakti.

Selain itu, pesawat ruang angkasa milik Eropa ini juga mengamati gerak bintang juga objek kosmik lain di sekitar Galaksi kita.

Data-data pengamatan dari Gaia dimanfaatkan oleh para peneliti untuk memperkirakan gerakan galaksi secara tiga dimensi.

Hal ini mencakup juga perkembangan hingga evolusi galaksi, termasuk di dalamnya fitur, perilaku, hingga proses penciptaannya.

Penelitian yang didasarkan oleh pengamatan Gaia digunakan para ahli untuk melihat seperti apa pergerakan galaksi-galaksi terdekat dari Galaksi Bima Sakti, yaitu Andromeda (M31) dan Triangulum (M33).

Dengan mengetahui hal ini, para peneliti akan bisa mengetahui seperti apa gerakan galaksi-galaksi di masa lalu supaya bisa memahami gerakan yang akan terjadi di tahun-tahun mendatang.

Tabrakan antar galaksi akan membentuk galaksi baru berbentuk elips gabungan dari keduanya.

Baca Juga: Ada Berapa Banyak Bintang di Dalam Galaksi Bima Sakti? Simak Penjelasan Ilmiahnya

 Perkiraan peneliti tabrakan dua galaksi ini akan disebut dengan Milkmeda.

Meski kedua galaksi saling bertabrakan, bintang-bintangnya diprediksi enggak akan ikut bertabrakan juga, Kids.

Meski jumlahnya sangat banyak, jaraknya terbilang cukup jauh ketika galaksi saling bertabrakan.

Sehingga bintang-bintang itu kemungkinan besar enggak akan saling bersatu atau menyatu seperti galaksinya.

Dua galaksi yang saling bertabrakan enggak semerta-merta langsung menyatu, ya.

Butuh waktu selama sekitar 2 milyar tahun untuk dua galaksi ini bisa terhubung menyeluruh.

Bintang-bintang yang enggak saling menyatu akan mengalami perubahan orbit karena akan mengitari pusat galaksi yang baru.

Jika bintang-bintang berubah orbit, lubang hitamnya akan berubah menjadi supermasif kembar yang quasar atau pancaran inti galaksinya sangat terang.

Ketika dua galaksi yang bertetangga saling bertabrakan, bintang dan planet di tata surya enggak akan hancur tapi akan terlempar jauh dari pusat galaksinya.

Para ahli memperkirakan Matahari akan berubah posisi di dalam area halo terluar galaksi terbaru.

Pada posisi ini tata surya kita akan lebih aman karena lebih jauh dari posisi lubang hitam kembar supermasif yang daya gravitasinya sangat kuat.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.