Berawal dari tindakan Belanda yang memasang patok jalan melewati makam leluhur Pangeran Diponegoro dan tindakan yang sering sewenang-wenang pada aturan Istana dan penduduk pribumi, dimulailah perlawanan rakyat Jawa dipimpin oleh Pangeran Diponegoro.
Pada 1827, Belanda menerapkan siasat perang Benteng Stelsel yaitu pendirian Benteng di tiap daerah yang berhasil dikuasai untuk mengawasi sekitar.
Meski begitu, taktik benteng stelsel ini tetap enggak bisa membendung perlawanan Pangeran Diponegoro, Kids.
Belanda baru berhasil menang setelah melakukan tipu muslihat dengan menawarkan perundingan damai.
Perundingan damai itu hanya akal-akalan Belanda untuk menangkap Pangeran Diponegoro.
Setelah pemimpin ditangkap, para pasukan Diponegoro juga kehilangan arah untuk meneruskan perlawanan terhadap Belanda.
c. Sumatera
Perlawanan rakyat pada Belanda di Sumatera terjadi di Palembang di bawah pimpinan Sultan Mahmud Badaruddim.
Ambisi Belanda untuk menguasai Palembang dan Kepulauan Bangka Belitung didasari oleh kekayaan alam melimpahnya.
Pergantian kekuasaan akibat Perjanjian Tuntang membuat Inggris fokus untuk mengurus Pulau Jawa.
Serangan dilakukan ke sisa garnasium Belanda yang ada di Palembang sampai akhirnya Belanda berhasil menangkap Sultan Mahmud Badaruddin dan mengasingkannya ke Ternate.
Baca Juga: Kekuasaan Kolonial di Nusantara dan Perlawanan Rakyat, Sejarah XI SMA