Lalu, apa yang dilakukan petani Mesir Kuno saat Sungai Nil banjir? Simak informasi di bawah ini untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh petani Mesir Kuno saat Sungai Nil banjir.
Apa yang Dilakukan Petani Mesir Kuno saat Sungai Nil Banjir?
Sungai Nil memiliki musim banjir yang sangat bisa diperkirakan, tetapi kedalaman genangannya bervariasi.
Banjir yang tinggi bisa menghancurkan pemukiman, sementara banjir yang rendah mengurangi hasil panen dan menyebabkan kelaparan.
Orang Mesir kuno mengembangkan metode untuk mengukur tingkat banjir Sungai Nil, karena panen dan mata pencaharian mereka bergantung pada aliran sungai tahunan.
Nilometer adalah metode yang merekam tingkat banjir melalui tanda-tanda di tepi sungai, di sepanjang tangga menuju sungai, di tiang batu atau di sumur air.
Nah, diketahui pengukuran ini digunakan dalam memperkirakan hasil panen dan pajak ya, Kids.
Melansir dari sciencing.com, seorang petani Mesir bisa beristirahat selama periode banjir karena dia enggak bisa menanam atau memanen.
Namun, pada masa itu para penguasa Mesir memungut pajak berdasarkan ukuran ladang petani dan hasil panennya.
Baik selama dan setelah banjir, para petani direkrut menjadi kerja paksa sebagai cara untuk membayar pajak mereka.
Baca Juga: 9 Negara yang Dilalui Sungai Nil serta Fakta Menariknya, Sudah Tahu?