Kebijakan pemerintahan yang berusaha untuk memperluas wilayah, kekuasaan, dan pengaruhnya melalui penaklukan, kolonisasi atau mendominasi atas negara-negara atau wilayah-wilayah lainnya.
Sistem ini biasanya merujuk pada periode sejarah di mana negara-negara kuat berusaha untuk mendominasi negara-negara yang lebih lemah secara ekonomi, politik, dan militer.
Dalam sejarahnya, banyak negara-negara besar yang menerapkan politik imperialisme, terutama selama abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Contoh-contoh besar dari imperialisme meliputi:
-
Imperialisme Kolonial: Negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis, Spanyol, Belanda, dan Portugal menguasai wilayah-wilayah baru di Amerika, Afrika, Asia, dan Oseania melalui penaklukan dan pendirian koloni. Tujuan dari imperialisme kolonial adalah mengamankan sumber daya alam, pasar ekspor, dan mendapatkan keuntungan ekonomi.
-
Imperialisme Ekonomi: Negara-negara besar mencoba menguasai wilayah lain dengan cara mendominasi sektor ekonomi, investasi, dan perdagangan. Hal ini dapat dilakukan melalui pengaruh perusahaan multinasional, pemegang saham, atau melalui kebijakan ekonomi yang menguntungkan.
-
Imperialisme Budaya: Kekuasaan dan pengaruh budaya juga dapat menjadi bagian dari imperialisme, di mana negara-negara dengan kebudayaan maju berusaha memaksakan norma, bahasa, dan nilai-nilai mereka pada negara-negara atau masyarakat lain.
Imperialisme sering kali menuai kontroversi dan kritik dari kelompok-kelompok yang menentang dominasi dan eksploitasi.
Proses imperialisme telah menyebabkan banyak dampak negatif bagi negara-negara yang ditaklukkan, seperti eksploitasi sumber daya, penindasan budaya, konflik, dan eksploitasi manusia.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.