Tujuannya pun untuk memperoleh sumber daya alam seperti tanah pertanian yang subur, mineral berharga, dan sumber daya lainnya.
Selain itu, tujuan ekonomi lainnya adalah mendapatkan pasar untuk produk-produk manufaktur negara kolonial.
Contohnya seperti Spanyol yang menguasai wilayah Filipina dan Kolombia, Belanda yang menguasai wilayah Indonesia, dan Inggris yang menguasai wilayah India dan Semenanjung Malaya.
Kolonialisme sering kali menimbulkan dampak negatif bagi penduduk asli atau pribumi wilayah yang dijajah, seperti eksploitasi sumber daya, penindasan politik, dan kehilangan identitas budaya.
Meskipun sebagian besar kolonialisme berakhir pada abad ke-20, dampak sejarahnya masih dapat terlihat dalam struktur sosial, politik, dan ekonomi banyak negara di seluruh dunia.
Konsep kolonialisme berkait dengan imperialisme, yaitu kebijakan atau etos penggunaan kekuasaan dan pengaruh untuk menguasai bangsa atau rakyat lain yang mendasari kolonialisme.
Pengertian Imperalisme
Impreralisme memang tak jauh berbeda dengan kolonialisme. Bahkan konsep kolonialisme berkait dengan imperialisme yaitu kebijakan atas etos penggunaan kekuasaan dan pengaruh untuk mengusai bangsa atau rakyat lain mendasari kolonialisme.
Imperialisme berasal dari bahasa latin ‘imperare’ yang artinya menguasai.
Imperialisme sudah ada sejak abad ke-18, lho, pada awalnya dicetuskan oleh Benjamin Disraeli yang merupakan Perdana Menteri Inggris saat itu.
Imperialisme berupaya untuk memegang kendali pemerintahan dari negara lain yang bertujuan untuk menguasainya dalam memperoleh kekuasaan atau keuntungan dari negara yang dikuasainya.
Baca Juga: Sejarah Kedatangan Jepang ke Indonesia, Materi IPS Kelas 8 SMP