Diketahui bahwa fenomena ini terjadi saat angin berkecepatan tinggi yang mengalir di atas pegunungan bertemu dengan angin yang lebih dingin di permukaan tanah.
Pertemuan antara dua massa udara ini bisa menciptakan gelombang gravitasi horizontal yang memicu terbentuknya awan-awan gulungan.
Menariknya, fenomena awan Morning Glory terjadi secara reguler di wilayah barat daya Queensland, Australia, terutama di sepanjang Semenanjung Cape York.
Bahkan Kota Burketown di Queensland dikenal sebagai "Ibu Kota Morning Glory", Kids.
Umumnya fenomena awan ini terjadi di pagi hari yaitu sebelum matahari terbit, ya.
Tak hanya itu saja, Morning Glory juga sering diikuti oleh perubahan cuaca seperti peningkatan kecepatan angin dan perubahan suhu.
Fenomena awan Morning Glory sering dimanfaatkan oleh olahragawan glider atau pesawat tanpa mesin karena angin yang dihasilkan bisa memberikan dorongan tambahan pada penerbangan mereka.
Meski demikian masih diperlukan penelitian lebih lanjut lagi tentang fenomena Morning Glory ya, Kids.
Selain Morning Glory, ada juga fenomena awan yang enggak kalah unik, yaitu Light Pillar.
Fenomena Light Pillar pernah terjadi di beberapa tempat di dunia, seperti London, Kanada, hingga Belanda.
Baca Juga: Bisa Memprediksi Cuaca, Apa Saja Jenis-Jenis Awan Cumulus? #AkuBacaAkuTahu