GridKids.id - Kali ini kita akan belajar tentang aktivitas penambangan pasir laut yang meningkatkan emisi karbon.
Yap, sedimen laut menjadi salah satu reservoir utama yang mengambil peran untuk penyimpanan karbon global.
Sedimen laut ini mencakup perairan dangkal, dasar lautan, dan perairan dalam yang signifikan untuk karbon organik dan anorganik.
Penyimpanan karbon merupakan proses alami yang mengikat karbon dari atmosfer dan menyimpannya dalam reservoir tertentu.
Reservoir dimaksud ini bisa berupa biomasa, kolom perairan, maupun sedimen.
Sumber Utama Produksi Karbon Organik dalam Sedimen Laut
1. Materi partikulat
Materi partikulat dari serasah (detritus) sisa-sisa organisme laut yang mengendap ke dasar laut melalui proses pompa karbon biologis mengikuti gaya gravitasi.
2. Proses diagenesis mikroorganisme
Proses diagenesis mikroorganisme yang mengubah sisa-sisa organisme menjadi materi organik yang lebih kompleks.
3. Input sungai dan daratan
Baca Juga: Mengenal 3 Jenis Batuan: Beku, Sedimen dan Metamorf
Input sungai dan daratan yang memberikan sejumlah signifikan karbon organik ke sedimen pesisir dan paparan benua.
Proses produksi karbon organik dalam sedimen laut bisa dipengaruhi beragai faktor, seperti tingkat produktivitas primer, ketersediaan nutrien, suhu, dan kondisi oksigen di lingkungan perairan.
Penyimpanan Karbon Jangka Panjang
Karbon organik dalam sedimen laut terisolasi dari atmosfer dalam jangka waktu yang lebih lama jika dibandingkan dengan karbon organik di ekosistem laut yang aktif.
Sebab, hal tersebut disebabkan karena faktor kurangnya oksigen, kondisi lingkungan yang lebih stabil, serta laju dekomposisi yang lebih rendah di dalam sedimen laut.
Selain itu, karbonat terbentuk lewat proses pengendapan kalsium karbonat yang berasal dari organisme laut seperti moluska, foraminifera, dan karang.
Proses ini melibatkan terserapnya karbon dioksida atmosfir ke kolom air laut, lalu reaksi kimiawi karbon dioksida dalam air laut dan tersimpannya dalam bentuk mineral karbonat.
Emisi Karbon akibat Gangguan Sedimen Laut
Pada zona ekonomi eksklusif (ZEE) diketahui cadangan karbon sedimen adalah 6.764 MgC/ km2. Kawasan paparan benua memiliki cadangan karbon sebanyak 18.666 MgC/ km2, hampir tiga kali lipat dari wilayah ZEE.
Jika Indonesia memiliki wilayah ZEE 6,2 juta km2, maka potensi cadangan karbon yang disimpan pada area ZEE Indonesia adalah 41,7 petagram karbon.
Indonesia tercatat memiliki wilayah laut dangkal 2 juta km2. Maka, cadangan karbon sedimen pada laut dangkal Indonesia mencapai 22,7 petagram karbon.
Baca Juga: Batuan Sedimen: Beku, Sedimen, Metamorf dan Proses Terjadinya
Apalagi, ekosistem padang lamun dan terumbu karang merupakan ekosistem yang rentan terhadap re-sedimentasi dari aktivitas pengadukan sedimen laut dangkal.
Selain berpotensi pada kerusakan ekosistem, gangguan proses geologis, relokasi sedimentasi dan pencemaran lingkungan, penambangan sedimen laut berpotensi mengganggu dan mempercepat pelepasan karbon yang tersimpan di dalam sedimen.
Penambangan pasir dari sedimen laut dangkal Indonesia berpotensi meningkatkan laju emisi karbon sebesar 1,7 kilo ton karbon dioksida per kilometer persegi per tahun.
Jadi, penambangan pasir yang berpotensi mendegradasi sedimen laut sangat kontraproduktif pada usaha penurunan emisi karbon Indonesia.
Nah, itu dia penjelasan mengenai aktivitas penambangan pasir laut yang dapat meningkatkan emisi karbon.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.